Mohon tunggu...
KKN UMGunting
KKN UMGunting Mohon Tunggu... Lainnya - KKN Pulkam UM Gunting 2021

Kelompok KKN Pulkam Universitas Negeri Malang Desa Gunting 2021. Mengabdi dan berbagi kepada masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Pemanfaatan Botol Bekas Sebagai Media Menanam Tanpa Menyiram: Mengajak Masyarakat Desa Gunting Aktif Mengurangi Sampah Plastik

9 Juli 2021   06:30 Diperbarui: 9 Juli 2021   07:31 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi terkait kegiatan menanam tanpa menyiram (Dokpri)

Sukorejo - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program yang dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam melakukan pengabdian dan pelayanan secara langsung untuk masyarakat.  Kegiatan KKN yang diadakan oleh Universitas Negeri Malang di masa pandemi salah satunya yaitu KKN Pulang Kampung yang dilaksanakan di Desa Gunting, Kec. Sukorejo, Kab. Pasuruan. Pada pelaksanaannya, mahasiswa UM yang bertempat tinggal di Pasuruan berkesempatan untuk membuat program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat desa Gunting. Program yang dilaksanakan adalah pelatihan pemanfaatan botol bekas sebagai media menanam tanpa menyiram atau teknik hidroponik wick system. Penanggung jawab dari program kerja ini adalah Widyawati Wilanda Sari dan Sastra Jayanti, dengan Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Tomy Rizky Izzalqurny, S.E., M.S.A.

Apa itu menanam tanpa menyiram ?

Menanam tanpa menyiram atau wick system adalah metode hidroponik yang menggunakan perantara sumbu antara nutrisi dan media tanam. Cara ini mirip dengan mekanisme kompor, dimana sumbu berfungsi untuk menyerap air. Sumbu yang dipilih adalah yang mempunyai daya kapilaritas tinggi dan tidak dapat lapuk. Prinsip hidroponik sistem sumbu atau wick system sangat mudah dilakukan karena mempunyai tingkat kesulitan yang rendah serta bahan yang digunakan untuk instalasi hidroponik dapat diperoleh dari barang-barang bekas.

Pada awalnya, kegiatan program kerja ini dilaksanakan dengan melakukan kegiatan sosialiasi kepada ibu-ibu PKK Desa Gunting mengenai sampah botol plastik dan penanganan masyarakat selama ini terhadap sampah plastik yang kurang tepat, kemudian dilanjut dengan mengajak ibu-ibu PKK dalam mengurangi sampah plastik dengan slogan yang disampaikan oleh pemateri Widyawati Wilanda Sari “Mari Kita Bergerak Aktif dalam Mengurangi Sampah Plastik!” ucapnya.

Selain slogan, ajakan dalam mengurangi sampah plastik terutama botol plastik yaitu dengan memberikan solusi berupa pemanfaatan botol plastik sebagai media menanam tanpa menyiram. Antusisasme ibu-ibu PKK dalam program kerja ini, terlihat saat pemateri menampilkan video mengenai langkah dalam pembuatan media menanam tanpa menyiram, serta cara dalam merawatnya.

Praktik menanam tanpa menyiram (Dokpri)
Praktik menanam tanpa menyiram (Dokpri)

Dengan adanya antusiasme ibu-ibu PKK dengan program ini, mahasiswa mendapatkan peluang dalam memberikan pelatihan secara langsung setelah kegiatan sosialisasi. Pada pelatihan dan juga praktik langsung yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK, mahasiswa membaginya menjadi 3 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 anggota. Setiap anggota berkesempatan dalam mempraktikkan cara dalam membuat hidroponik wick system dengan jenis tanaman sayur kangkung. Ketika kegiatan pelatihan berlangsung, beberapa peserta memberi tanggapan dan pertanyaan mengenai hidroponik sistem wick. 

“Dulu di rumah pernah budidaya sayuran kangkung dan bayam mbak, tapi tidak dilanjutkan karena saya orangnya kurang telaten, beda sama cara menanam sistem ini mbak tidak terlalu sulit dan alat bahannya mudah didapatkan, untuk tanahnya ini campuran apa saja mbak? Saya juga mau praktik di rumah.” ujar salah satu ibu-ibu PKK. Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, mahasiswa memberikan media tanam dan biji kangkung kepada ibu-ibu PKK agar dapat diterapkan di rumah masing-masing setelah kegiatan berlangsung. Harapan mahasiswa dengan adanya pelatihan menanam tanpa menyiram ini agar ibu-ibu PKK dapat membudidayakan sayuran untuk memenuhi kebutuhan pangannya, serta dapat memberikan contoh kepada masyarakat Desa Gunting lainnya untuk budidaya sayuran di rumah masing-masing dengan cara yang sederhana menggunakan botol bekas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun