Mohon tunggu...
KKN UM Desa Wonokromo 2021
KKN UM Desa Wonokromo 2021 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN UM Desa Wonokromo 2021

KKN Pulang Kampung Universitas Negeri Malang 2021 "Menuju Masyarakat Digital Yang Mandiri, Produktif, dan Kreatif" Desa Wonokromo Kecamatan Gondang, Tulungagung 14 Juni - 25 Juli 2021 Instagram: kkn.um.wonokromo2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menggali Produk Unggulan Desa, KKN Universitas Negeri Malang Mengadakan Pelatihan Batik Lukis Bersama Forum Anak Desa Wonokromo

12 Juli 2021   17:26 Diperbarui: 12 Juli 2021   17:53 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design Batik Lukis Kopi Tubruk Wonokromo

Tim Kuliah Kerja Nyata Pulang Kampung (KKN Pulang Kampung) Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan pelatihan batik lukis bagi masyarakat di Desa Wonokromo, khususnya untuk anak-anak muda desa Wonokromo yang tergabung di dalam Forum Anak Desa (FAD), jumat dan sabtu (9-10/7).

Program kerja Pelatihan Batik Lukis yang digagas oleh Tim KKN Pulang Kampung UM yakni A’zunita Zainuri dan Firdo Bagus Pratama memiliki tujuan untuk mengembangkan dan memelihara kelestarian seni tradisional membatik serta mengasah kreativitas anak muda dalam menciptakan new style batik era modern yang elegan, menarik, dan berkualitas tanpa menghilangkan ciri khas desa Wonokromo. Kegiatan Pelatihan Batik Lukis ini dipilih karena selama pandemi covid-19 berlangsung dan pembelajaran tahun ajaran baru belum dimulai anak-anak muda rentang pendidikan SMP-SMA belum memiliki kegiatan yang produktif dan hanya memilih berativitas di sekitar rumah maupun hanya bermain gadget saja. Oleh karena itu, Tim KKN Pulang Kampung Desa Wonokromo melakukan suatu inovasi dengan cara membuat kegiatan yang produktif dan tentunya tetap memerhatikan protokol kesehatan, kegiatan tersebut yakni Pelatihan Batik Lukis yang bertempat di Balai Desa Wonokromo, tepatnya di dusun Krajan RT 002/ RW 002.

A’zunita Z. dan Firdo Bagus P., menambahkan kegiatan Batik Lukis sendiri merupakan proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis batik menggunakan canting maupun kuas pada kain putih. Design batik yang digunakan adalah kopi tubruk dengan ciri khas orang tua yang sedang meminum kopi dan berlatar belakang biji kopi. Kopi Tubruk Wonokromo memiliki ciri khas yang sudah diolah dari tahun 1973 secara turun temurun oleh keluarga Pak Yapan dan diolah secara tradisional dengan cara ditumbuk sehingga menghasilkan citra rasa yang khas yang banyak digemari oleh masyarakat desa Wonokromo.

Design Batik Lukis:

Design Batik Lukis Kopi Tubruk Wonokromo
Design Batik Lukis Kopi Tubruk Wonokromo

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat batik lukis, antara lain:

Alat dan Bahan Membuat Batik Lukis
Alat dan Bahan Membuat Batik Lukis

Keterangan Alat dan Bahan Batik Lukis:

  1. Kain Mori merupakan bahan baku batik yang bisa terbuat dari katun, sutera, polyster, rayon, dan bahan sistesis yang lainnya. Warna kain ini yaitu putih. Kualitas kain beragam dan setiap kualitas kain ini sangat menentukan baik buruknya kain batik yang dihasilkan. Ukuran penggunaan kain ini tergantung kebutuhan kita, mau panjang atau pendek.
  2. Kertas Roti, digunakan untuk mejiplak desain batik dari kertas ke kain.
  3. Canting adalah alat untuk membatik, yang terbuat dari bahan tembaga dan bambu. Canting dipakai untuk menyedok lilin cair yang panas, yang dipakai sebagai bahan penutup atau pelindung terhadap zat warna. Canting digunakan untuk menulis atau membuat motif-motif batik yang diinginkan.
  4. Malam (Lilin) adalah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Penggunaan lilin untuk membatik berbeda dengan lilin yang biasa. Lilin untuk membatik bersifat cepat menyerap pada kain tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses pelorotan.
  5. Wajan adalah alat untuk mencairkan lilin atau malam. Wajan sebaiknya bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan kain.
  6. Soda Ash digunakan saat melakukan pelorotan, fungsinya untuk mempermudah melepasan malam/lilin dari kain.
  7. Pewarna Remasol digunakan untuk mewarnai kain dengan cara dicampur waterglass dan air dengan perbandingan 25:50:50 (25 untuk pewarna remasol, 50 untuk air, dan 50 untuk waterglass).
  8. Waterglass sebagai campuran untuk pewarna remasol pada kain batik.
  9. Meja Kaca digunakan untuk menjiplak desain batik dari kertas roti ke kain.

Cara Pembuatan Batik Lukis:

  1. Siapkan wajan yang sudah terisi malam/lilin. Malam/lilin ini harus sempurna cairnya agar ketika canting dimasukkan ke dalam malam lancar keluarnya. Api kompor pun harus tetap dijaga agar tetap membara.
    Alat dan Bahan Batik Lukis
    Alat dan Bahan Batik Lukis
    Malam/Lilin yang dipanaskan
    Malam/Lilin yang dipanaskan
  2. Siapkan kain mori yang telah ada desain batiknya.
  3. Setelah kamu membuat pola, gunakanlah canting yang telah berisi lilin cair dengan mengikuti pola tersebut. Dibatik dulu garis luarnya, ini berfungsi sebagai pembatas warna.
    Memola Kain
    Memola Kain
  4. Setelah selesai memberi isen-isen, kamu balik kain mori tersebut, dan pertebal lagi dengan canting pola yang telah kamu buat. Proses ini dinamakan dengan nerusi. Ini berguna supaya kalau dicelup warna tidak kemasukan warna lain.
  5. Tahap pewarnaan kain, bisa dilakukan dua kali agar warna yang dihasilkan lebih terpancar. Tahap pewarnaan kedua dilakukan setelah tahap pewarnaan pertama kering. Alat yang digunakan untuk mewarnai bisa mengunakan kuas maupun lidi yang ujungnya diberi spon. Setelah tahap kedua diwarnai dan pewarnaan kering bisa diberi waterglass untuk mengunci warna pada kain.
    Pewarna Remasol
    Pewarna Remasol
  6. Lalu kain tersebut dijemur dan dikeringkan.
    Mengeringkan Pewarna
    Mengeringkan Pewarna
  7. Setelah kainnya kering, kamu hilangkan malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut di air panas yang sudah di beri soda ash. Masukan soda ash setelah air mendidih. Proses ini disebut Nglorod.
    Memasukkan Soda Ash
    Memasukkan Soda Ash
    Nglorod
    Nglorod
  8. Proses terakhir adalah mengeringkan kain batik setelah nglorod, namun proses pengeringan dan penjemuran tidak boleh diletakkan di bawah terik matahari secara langsung agar pewarnanya tidak mudah pudar. Setelah itu pinggiran kain batik bisa di plisket atau dijahit pinggirannya supaya rapi.

“Hasil dari batik lukis pada kain dapat dimanfaatkan atau dikembangkan lagi menjadi baju motif atau produk lainnya ataupun untuk membuka UMKM dengan produk batik lukis melalui kreativitas dan semangat anak-anak muda desa Wonokromo yang ingin memiliki bisnis dan pengembangan usaha,” imbuhnya.

Menjelaskan Cara Membuat Batik Lukis
Menjelaskan Cara Membuat Batik Lukis
Memola Kain
Memola Kain
Mewarna Kain
Mewarna Kain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun