Mohon tunggu...
MD UM Desa Benjor 2022
MD UM Desa Benjor 2022 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kami adalah mahasiswa MBKM-MD (Membangun Desa) Universitas Negeri Malang 2022 di Desa Benjor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Optimalisasi Pembuatan Pupuk Organik Kotoran Kambing Berbasis Teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4) di Desa Benjor Malang

5 Desember 2022   10:04 Diperbarui: 5 Desember 2022   10:12 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa benjor merupakan salah satu desa yang terletak diwilayah Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang dengan posisi di lereng pegunungan Tengger termasuk Desa penyangga dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS). 

Luas wilayah Desa Benjor adalah 144,92 Ha. Luas lahan terbagi menjadi beberapa peruntukan yang dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain sebagainya. Secara umum mata pencaharian masyarakat Desa Benjor dibagi menjadi beberapa sektor, antara lain pertanian, jasa atau perdagangan, peternakan dan lain-lain.

Dilihat dari banyaknya masyarakat yang mayoritas peternak hewan seperti kambing dan sapi yang dinilai sudah cukup sukses, namun disamping itu masih terdapat kendala dalam proses penanganan terhadap limbah feses, urine dan sisa pakan hewan, yang mana hal tersebut apabila

 tidak segera ditangani akan dapat menyebabkan bahaya pencemaran lingkungan bagi masyakarat yang nantinya akan berdampak pada kesehatan mereka. Oleh karena itu, Perlu dilakukan proses pengolahan limbah kotoran ternak tersebut, salah satunya yaitu dengan pemanfaatan kotoran kambing sebagai pembuatan pupuk organik yang ramah lingkungan

Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari berbagai bahan pembuat pupuk alami seperti kotoran hewan, bagian tubuh hewan, dan tumbuhan yang kaya akan mineral serta baik untuk pemanfaatan penyuburan tanah. Pupuk organik menjadi salah satu jenis pupuk yang ramah akan lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia dalam proses produksinya. 

Selain terbebas dari bahan kimia, pupuk organik juga mengandung beberapa unsur hara yang baik bagi tanaman, salah satunya yaitu nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, sulfur, zink, mangan, besi dan masih banyak lagi. Beberapa manfaat yang diperoleh dari pupuk organik yang berasal dari limbah kotoran kambing, antara lain :

  • Dapat membantu memperbaiki struktur tanah yang telah hilang. Hal ini dikarenakan pupuk organik memiliki kandungan unsur hara mikro yang jumlahnya lebih besar daripada pupuk kimia.
  • Menyuburkan tanah dalam jangka panjang.
  • Menjaga kelembaban tanah.
  • Dapat meningkatkan produktivitas tanaman.

Sebelum masuk ke cara pembuatan, terlebih dahulu harus mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, yang terdiri dari:

Alat                                                     Bahan

  • Karung beras                               1. EM4
  • Cetokan                                         2. Gula pasir
  • Ayakan                                           3. Air cucian beras pertama
  • Tumbukan                                   4. Air bersih
  • Ember                                            5. Kohe kambing
  • Botol spray/sprayer

Berikut merupakan prosedur pembuatan pupuk organic dari kotoran kambing:

  • Siapkan kotoran kambing dan Sortir kotoran kambing
  • Tumbuk kotoran hingga hancur, kemudian ayak tumbukan kotoran kambing hingga menghasilkan tekstur yang halus
  • Siapkan ember yang berisi air bersih dan siapkan larutan EM4 sebagai starter atau pengurai
  • Campurkan EM4 100 gram kotoran kambing diperlukan 2 tutup EM4
  • 1 tutup botol EM4 dicampur dengan 12 ml air
  • Tambahkan gula pasir 100 gram, kemudian aduk dan diamkan selama 15 menit
  • Siapkan botol spray, kemudian masukkan larutan yang telah didiamkan ke dalam botol spray
  • Semprotkan larutan tersebut ke dalam kotoran kambing yang sudah diayak hingga merata
  • Tingkat kebasahan pupuk kotoran kambing sebesar 30-40%
  • Masukkan pupuk ke dalam karung untuk proses fermentasi.
  • Diamkan pupuk tersebut selama 30 hari
  • Cek pupuk selama 5 hari sekali secara berkala, untuk memastikan pupuk tersebut tidak terlalu kering di dalam karung. Apabila pupuk tersebut sudah mulai kering, maka di semprotkan lagi dengan larutan seperti yang telah dibuat diatas.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun