Â
Bank sampah menjadi program unggulan mahasiswa KKN-T Bina Desa yang dilaksanakan di Desa Krowe, Lembeyan, Magetan. Program "Bank Sampah" berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik. Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah terutama untuk kesehatan penduduk Desa Krowe yang akhir-akhir ini terjangkit diare.Â
Menurut petugas puskesmas Desa Krowe, masyarakat banyak yang menderita diare, demam, dan muntaber. Sehingga dengan adanya permasalahan tersebut, mahasiswa KKN-T Bina Desa dari Universitas PGRI Madiun mengusung program "Bank Sampah", dengan program ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan Desa Krowe yang bersih, dan menambah pemasukan bagi sinoman setempat.
Sebelum mahasiswa KKN-T Bina Desa mengusulkan program "Bank Sampah", hal pertama yang dilakukan adalah mengadakan rapat dengan perangkat desa, berserta karang taruna dan sinoman yang ada di Desa Krowe, Lembeyan, Magetan. Dalam rapat tersebut membahas mengenai struktur kepengurusan "Bank Sampah" secara berkelanjutan.Â
Setelah mengadakan rapat, mahasiswa KKN-T Bina Desa mengadakan sosialisasi door to door dengan didampingi oleh sinoman Desa Krowe, khususnya Dusun Duyung. Dengan diadakannya sosialisasi secara door to door, masyarakat diharapkan lebih memahami dan mengetahui adanya program bank sampah yang diadakan oleh mahasiswa KKN-T Bina Desa.Â
Pendirian bank sampah ini diharapkan dapat menjadi momentum awal dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat Desa Krowe untuk memulai memilah, mendaur-ulang dan memanfaatkan sampah. Karena kini sampah justru bisa memiliki nilai jual yang cukup baik, maka diharapkan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dapat menjadi budaya baru dan daya saing masyarakat Indonesia.