Mohon tunggu...
Bella Shabrina
Bella Shabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - 00's

Ceo of monstore.co.id

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan Sekolah dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SDN Tunggakjati lll

21 September 2021   06:30 Diperbarui: 21 September 2021   06:32 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebaran pandemi virus COVID-19 telah memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti social distancing, physical distancing, pembatasan sosial berskala besar (PSBB), hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). 

Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat dari kebijakan tersebut membuat sektor pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka. Sebagai gantinya, proses pembelajaran dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing siswa. 

Penyelenggaraan sistem pendidikan mengalami transformasi dalam setiap berbagai kegiatan, termasuk kegiatan pembelajaran yang seluruhnya terpaksa berlangsung secara tatap maya yang tentunya dapat menegaskan bahwa setiap unsur yang terlibat dalam aktivitas pembelajaran mengalami ketidaksiapan terhadap perubahan spontan di masa pandemi Covid-19.

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) yang saat ini sedang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan tema "Mengembangkan Literasi dan Rekognisi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka -- Pusat Prestasi Nasional". 

Pelaksanaan KKN-Tematik gelombang 2 ini dilaksanakan dari tanggal 26 Agustus hingga 26 September 2021. Program KKN-T dilaksanakan secara online dengan memanfaatkan berbagai sosial media dan fasilitas lainnya yang dapat dilakukan dari rumah. 

Terdapat 2 jenis program yang dikeluarkan oleh pihak LPPM UPI yakni program wajib dan program pilihan. Program ini diikuti oleh sebagian Mahasiswa UPI untuk memberikan kontribusinya dalam bidang literasi baca tulis, literasi numerasi dan literasi sains pada program wajib dengan sasaran sekolah jenjang TK/SD/SMP Sederajat. Sedangkan pada program pilihan diantaranya bidang literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya serta kewarganegaraan dengan sasaran masyarakat umum.

Berdasarkan hasil diskusi dengan Kepala Sekolah, Guru, serta Orang Tua Siswa di SDN Tunggakjati lll, menjelaskan bahwa semenjak adanya pandemi mereka merasa kesulitan untuk melakukan pembelajaran seperti biasanya, terlebih situasi dan kondisi yang mengharuskan belajar dari rumah membuat mereka merasa pembelajaran yang disampaikan masih kurang optimal dibandingkan pembelajaran secara tatap muka yang tentunya mengakibatkan turunnya minat siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta literasi baca--tulis--hitung (calistung) atau dikenal dengan literasi baca tulis dan literasi numerasi. 

Adapun kendala dalam pembelajaran daring seperti, lokasi rumah tidak terjangkau jaringan internet, kurang tersedianya kuota internet serta media pembelajaran yang digunakan para guru dominan monoton dan membuat para murid merasa jenuh atau bosan.

Dalam hal ini, ditetapkannya PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) yang berlokasi di Karawang tepatnya di SDN Tunggakjati lll. Pembelajaran Tatap Muka Terbatas ini disesuaikan dengan kondisi di daerah masing-masing. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas berfungsi untuk mengatur PTM dengan mengendalikan jumlah peserta didik setiap rombongan belajar, tidak sesuai dengan jumlah normalnya. 

Peraturan dalam pelaksanaan PTM ini perlu dipahami juga oleh orang tua dan masyarakat adalah sekolah wajib memberi dua opsi bagi peserta didik, yang pertama opsi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM) dan opsi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Jadi, bagi orang tua yang belum mengizinkan untuk putra-putri mereka ke sekolah tatap muka, diperbolehkan mengajukan untuk tetap belajar di rumah. 

Peraturan lainnya seperti pada saat pelaksanaan PTM Terbatas jarak antara kursi dan meja diatur, dan peserta didik tidak harus ikut pembelajaran seharian penuh, tetapi diatur sesuai dengan kecepatan dan kebutuhannya. Pembelajaran juga tidak harus dilakukan setiap hari, jadi sekolah akan memberikan materi pembelajaran sesuai dengan yang paling penting, tidak semua mata pelajaran diberikan kepada peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun