Mohon tunggu...
KKN MBKM MD
KKN MBKM MD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN MD Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Modul Pencegahan dan Penanganan Stunting demi Suksesnya Penurunan Angka Beresiko Stunting di Desa Senggreng

9 Desember 2022   18:49 Diperbarui: 9 Desember 2022   18:50 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting merupakan salah satu permasalahan terkait gizi yang masih banyak terjadi di Indonesia. Stunting juga dapat dikatakan sebagai gangguan perkembangan yang dialami balita (bayi lima tahun) dimana anak memiliki berat dan tinggi tidak sesuai dengan umurnya. Pada tahun 2021, Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting sebesar 24,4%, ini mengalami penurunan dari tahun 2020 yang berjumlah 26,9%. Namun, angka ini masih diatas ambang batas yang sudah ditetapkan oleh WHO yaitu 20%.

Data tersebut menunjukkan bahwa stunting masih banyak terjadi dan menjadi masalah serius di Indonesia. Oleh karena itu, intervensi terhadap stunting perlu dilakukan agar angka stunting di Indonesia mengalami penurunan. Intervensi ini dapat berupa pencegahan dan penanganan. Pencegahan dan penanganan dilakukan agar tidak memunculkan angka stunting dan dapat meminimalisirkan dampak yang dialami anak ketika mengalami stunting.

Tim MBKM - Membangun Desa Universitas Negeri Malang Desa Senggreng mengusung program kerja yang berkaitan dengan pencegahan dan penanganan stunting. Di Desa Senggreng sendiri, pada bulan oktober 2022, tercatat sekitar 30 anak yang mengalami stunting. Salah satu program kerja yang mengusung tema stunting yaitu pembuatan modul konseling pencegahan dan penanganan stunting. Modul konseling pencegahan dan penanganan stunting ini nantinya akan digunakan oleh Tim Pemburu Stunting. Tim Pemburu Stunting merupakan sebuah inovasi yang diusung Desa Senggreng dengan tujuan untuk mengurangi angka stunting yang ada di di desa tersebut.

Dokpri
Dokpri

Tim Pemburu Stunting ini berasal dari Kader kesehatan dari Ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Senggreng. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pemburu Stunting nantinya melakukan konseling kepada kelompok berisiko stunting. Kelompok berisiko stunting merupakan masyarakat yang akan dan sedang memiliki balita dan batita. Konseling berguna untuk membimbing, mengarahkan dan mengedukasi kelompok berisiko stunting terkait pencegahan dan penanganan stunting. Oleh karena itu, dalam menunjang kegiatan tersebut, maka diciptakan sebuah modul yang diharapkan dapat membantu kinerja Tim Pemburu Stunting ketika melakukan konseling.

Dokpri
Dokpri

Modul ini berjudul "Modul Pencegahan dan Pencegahan Stunting Bagi Tim Pemburu Stunting Desa Senggreng". Adapun materi pada modul ini yaitu stunting, 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). pernikahan dini, pola asuh orang tua, dan tata cara melakukan konseling pencegahan dan penanganan stunting. Materi-materi tersebut dianggap penting dikuasai bagi Tim Pemburu Stunting sebagai dasar dalam melakukan proses konseling pencegahan dan penanganan stunting. Dalam proses pembuatan modul, dilakukan koordinasi dan konsultasi kepada Kepala Desa Senggreng dan juga Bidan Pondok Bersalin Desa (Polindes) Senggreng. Pembuatan modul ini memakan waktu sekitar 1 bulan.

Dokpri
Dokpri

Setelah pembuatan modul selesai, diadakan sosialisasi untuk pengenalan dan penggunaan modul. Sosialisasi dilakukan pada hari selasa, 29 November 2022. Sosialisasi dilakukan di Balai Desa Senggreng, pada pukul 10.30 hingga pukul 11.15. Peserta dari sosialisasi ini adalah pengurus PKK dan Kader Kesehatan Desa Senggreng yang berjumlah 18 orang. Sosialisasi dimulai dengan kata sambutan dari Sekretaris Desa Senggreng, Bapak Raka Gilang dan Ketua Kader Kesehatan, Bu Rohana. Selanjutnya masuk ke dalam acara inti yaitu presentasi isi modul dan bagaimana cara penggunaan modul. Setelah presentasi selesai, dibuka sesi tanya jawab untuk menjawab pertanyaan apabila peserta masih penasaran terkait isi dari modul. Modul juga diberikan kepada peserta baik secara fisik maupun digital, sehingga peserta dapat membaca dan mempelajari lebih lanjut materi yang ada pada modul. Dengan adanya pembuatan dan sosialisasi modul ini, diharapkan dapat sedikit membantu kinerja Tim Pemburu Stunting dalam mencegah dan mengurangi angka stunting di Desa Senggereng.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun