Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif200
KKN Kolaboratif200 Mohon Tunggu... Jurnalis - Universitas Jember, STIKES Bhakti Al-Qodiri

Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 200: Menulis rangkuman berita seputar kegitan KKN di Desa Randu Agung, Kec. Sumber Jambe, Kab. Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Desa Randuagung dalam Mencegah Stunting Melaui Bingkai Lomba 17-an

30 Agustus 2022   06:02 Diperbarui: 30 Agustus 2022   06:22 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Partisipan Lomba (Dokpri)

Stunting adalah salah satu permasalahan gizi yang sangat disoroti di dunia termasuk di Indonesia. Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurangnya gizi kronis yang menyebabkan tinggi badan balita dibawah batas normal dari standar usianya. Di desa Randuagung stunting sudah tidak asing lagi bagi penduduk sana.

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan Mahasiswa KKN Kolaboratif Jember di wilayah Desa Randuagung, ditemukan fakta bahwa adanya kasus 77 yang terindikasi terkena stunting, termasuk 20 diantaranya masih berusia di bawah dua tahun.

Kondisi tubuh pendek pada anak, masyarakat sering mengira akibat keturunan (genetik) dari kedua orangtuanya, padahal genetika merupakan faktor kecil dibandingkan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya). Faktor pola asuh yang kurang baik juga dapat mengakibatkan stunting contohnya, pola asuh dalam pemberian asupan makan pada bayi dan balita. Guna mencegah terjadinya peningkatan angka kasus stunting di wilayah Desa Randuagung maka, mahasiswa KKN Kolaboratif Jember mengadakan lomba tebak kata yang bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat desa Ranudagung dalam mencegah stunting.

Pada Hari Sabtu, 27 Agustus 2022 telah dilaksanakan acara lomba Agustusan yaitu lomba "Tebak kata", serta selipan dalam lomba lainnya. Acara ini turut dihadiri oleh bapak dan ibu Kasun serta orangtua dari anak-anak yang terkena stunting di wilayah Sumbermalang Desa Randuagung.

Konsep lomba tebak kata ini sama seperti pada umumnya, yaitu setiap tim berisi 2 orang yang salah satu ditugaskan untuk menebak kata dari clue yang diberikan rekan timnya melalui gerakan gaya. Hanya saja materi tebak kata yang dilonbakan dikemas dengan tema stunting, sehingga kata-kata yang harus ditebak oleh peserta lomba ialah kosakata yang tidak jauh dari istilah penyakit stunting. Kosakata yang dilombakan mencakup istilah "Pola Asuh", "Makan Ayam", "Kurang Gizi", "MCK Wangi", "Pakai Sandal", "Minum Susu", serta lainnya. Adapun dalam hal ini pemenang ditentukan dengan melihat siapa cepat yang berhasil menebak kosakata yang didiberikan. Terlihat antusiasme peserta lomba, khususnya anak-anak sangat meriah. Hal ini terlihat dari partisipan yang mengikuti perlombaan ini cukuplah banyak. Hampir 24 partisipan ikut beradu kecepatan dan kreatifitas dalam lomba tebak kata ini.

Selain secara implisit, pemahaman mengenai stunting turut diselipkan secara eksplisit pada beberapa jenis lomba lainnya. Seperti halnya dalam lomba masukan paku dalam botol, di mana jika peserta dapat memasukkan paku dalam botol harus dibarengi dengan teriak "Bebas Stunting", "Hidup Bersih", "Makan Protein", "Telurrr", dan lainnya. Sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat jauh lebih peka untuk memahami persoalan stunting yang terjadi di Desa Randuagung, khususnya Dusun Sumber Malang.

Baca juga informasi mengenai KKN Kolaboratif pada laman LP2M UNEJ dan STIKES Bhakti Al-Qodiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun