Pandemi COVID-19 yang belum usai, namun kebutuhan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka terbatas sangat diperlukan. Pembelajaran tatap muka terbatas sebaiknya dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, salah satunya dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah. PHBS di tatanan sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.Â
Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko peserta didik terkena infeksi (termasuk virus COVID-19). Munculnya sebagian penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah, ternyata berhubungan dengan PHBS. Pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas.Â
Oleh karena itu, Mahasiswa KKN-T FIA UB kelompok 14 Â mempunyai inisiatif untuk melakukan program sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Negeri Gunungronggo pada Senin (11/07/2022). Kegiatan ini disambut dengan antusiasme yang tinggi dari para siswa, khususnya siswa-siswi kelas 6. Sosialisasi ditujukan untuk meningkatkan kesadaran mengenai hidup bersih dan sehat terutama di masa pandemi COVID-19.Â
Sosialisasi PHBS diawali dengan memberikan penjelasan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) beserta 11 indikator PHBS dilanjutkan dengan demonstrasi dan praktek cara mencuci tangan yang baik dan benar. Â Siswa yang hadir dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil kemudian kegiatan mencuci tangan didampingi oleh beberapa perwakilan mahasiswa. Demonstrasi mencuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar ini diharapkan mampu menjadi langkah awal bagi para siswa untuk mampu menerapkan kegiatan ini secara berkelanjutan serta nantinya mampu menyebarkan kegiatan tersebut kepada yang lain.Â
