Mohon tunggu...
kkndr kel135
kkndr kel135 Mohon Tunggu... Penulis - KKN-DR Kelompok 135 / Mahasiswi IAIN Samarinda jurusan Pendidikan Bahasa Arab.

KKN-DR Kelompok135 IAIN SAMARINDA Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab: Nur Hasanah (angkatan 2016) Nur Afifah (angkatan 2017) Mencintai menulis dan ilmu pengetahuan. Senantiasa berusaha berbagi ilmu yang bermanfaat dan tidak lelah untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Masa Pandemi? Hidup Serba Susah? Stop! Jangan Mengandalkan Pinjaman!

22 Juli 2020   12:46 Diperbarui: 22 Juli 2020   12:51 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Berkaca pada pemaparan di atas, dapat dipahami pinjaman merupakan hal wajar namun sangat wajib dibayar ketika mampu. Namun saat seseorang mampu membayar tetapi enggan, malah sibuk membeli barang mewah untuk sekedar pamer dan telihat mampu. Maka demikian, ia termasuk orang dzalim dan berstatus pencuri ketika bertemu dengan Allah. Sebagaimana sabda Nabi Shallahu' alaihi wa sallam, berikut:

"Penundaan (pembayaran pinjaman/hutang dari) seorang yang kaya adalah sebuah kedzaliman"... (HR. Bukhari)

Adapun hadits lain yang menyatakan orang yang berhutang dan berniat tidak mau melunasi, akan bertemu Allah dengan status sebagai pencuri. Sebagai berikut:

"Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak ingin melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri". (HR. Ibnu Majah)

Sungguh aneh tapi memang nyata masih banyak orang khianat seperti di atas.  Padahal sudah jelas balasan bagi mereka sungguh pedih adanya.

Namun bagaimana jika pinjaman tak kunjung dilunasi sedangkan maut sudah menghampirinya? Allah berikan sanksi di hari akhirat terhadap mereka yang tidak membayarhutangnya di dunia.

Ketahuilah, sebagaimana sabda Rasulullah Shallahu' alaihi wa sallam:

"Jiwa seorang mukmin tergantung karena hutangnya. Sampai hutang itu dilunaskannya". (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Demikian, secara pasti diketahui menumpuk hutang untuk hal yang kurang manfaat adalah perbuatan tabzir'. Jangan pernah bangga bergaya super mewah namun terlilit benang hutang yang super tebal pula. Lalu yang berhutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetap berdo'a dan usaha agar lekas terlunasi. Pinjaman/hutang yang tidak kunjung dibayar merupakan kerugian di dunia dan di akhirat, selain menjauhkan tali silaturrahim sesama saudara, namun dapat berimbas ke pertikaian yang berujung merenggut nyawa.

Oke, semoga bermanfaat dan tetap semangat!

Penulis: Nur Afifah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun