Mohon tunggu...
KKN BuwunMas
KKN BuwunMas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun KKN

Mangabdi untuk masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bangun Kembali Pariwisata Desa Buwun Mas, Mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram Gelar Diskusi Publik dengan Pemuda Desa

6 Agustus 2021   11:21 Diperbarui: 6 Agustus 2021   14:12 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemajuan pengembangan sektor pariwisata diharapkan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah dan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) yang terdiri dari pemuda-pemuda setempat. Pemuda sebagai penunjang kemajuan pariwisata memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan dunia pariwisata di daerah. Maka para pemuda harus memiliki sifat sadar wisata dan memahami pentingnya sapta pesona sebagai pegangan dalam penunjang pemahaman tentang pariwsata.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran para pemuda, Mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram 2021 dengan tema Pariwisata dan Lingkungan yang berada di Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat atas arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan Dr. H. Iwan Harsono, SE., M.Ec menyelenggarakan diskusi publik dengan menggandeng Pemuda Kemanuk pada tanggal 4 Juli 2021 yang bertempat di Halaman Kantor Desa Buwun Mas. Diskusi publik tersebut mengangkat tema “Raise the spirit of  youth in building tourism”, dengan dilandasi untuk membangkitkan semangat para pemuda yang turut andil dalam membangun pariwisata yang ada di Desa Buwun Mas dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

Di era perkembangan sektor pariwisata ini, dalam upaya mewujudkan daya tarik maka para pemuda diharapkan mampu untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi sehingga dapat menciptakan ide-ide yang menarik wisatawan untuk berkunjung. Tentu agar wisatawan betah, sangat dibutuhkan partisipasi aktif masyarakat lokal agar terjamin keberlangsungan kegiatan pariwisata yang di Desa Buwun Mas.

Sementara itu menurut ketua panitia pelaksana Joko Saputra mengatakan “Tujuan dilaksakan diskusi publik ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kegiatan wisata bagi daerah dan masyarakat terlebih lagi saat ini pengaruh global yang berdampak pada kehidupan masyarakat didaerah. Dimana masyarakat nantinya memahami sadar wisata dan sapta pesona perlu dipelihara dalam kehidupan sehari-hari”. Selain itu, ia berharap diskusi publik ini mampu menjadi langkah awal dalam memberi petunjuk dan arahan yang relevan pada masyarakat, khususnya para pemuda agar lebih percaya diri untuk berkompetisi dan berinovasi.

“Semoga dengan adanya diskusi yang pertama kali diadakan di Desa Buwun Mas ini dapat dijadikan sebagai pemantik para pemuda untuk meningkatkan kesadaran akan sektor pariwisata,”  tambah Rochidi, S.Ip. selaku Kepala Desa Buwun Mas.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Anggota DPRD Lombok Barat, H. Abdul Majied, S.Hi, selaku narasumber di acara diskusi publik tersebut dalam materinya menyampaikan bahwa “Desa Buwun Mas merupakan daerah yang memiliki banyak potensi wisata. Dimana desa ini yang paling banyak dikunjungi wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan regional. Namun sebagian besar  masyarakat belum sepenuhnya tahu akan potensi wisata desa yang dimiliki. Maka dengan adanya pemuda sebagai agent of change diharapkan mereka dapat mengembangkan sektor pariwisata yang berpotensial. Sehingga akan menarik wisatawan datang dan berkunjung  untuk menikmati wisata yang ada,” 

Ditambahkannya, sebagai gerakan yang mendorong peran partisipasi masyarakat dalam menciptakan iklim yang kondusif sehingga mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di Desa Buwun Mas dengan mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam sapta pesona agar menjadi perilaku sehari-hari. Seperti halnya pengelolaan sampah merupakan bagian dari upaya  mengimplementasikan sapta pesona untuk mewujudkan destinasi yang bersih dan sehat melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat.

Sementara itu, menurut Direktur Inride Foundation Agus Dedi Putrawan yang juga narasumber di acara diskusi publik ini mengatakan, pemuda sebagai aktor terdepan pelestarian budaya harus bisa merespon dengan baik kebudayaan yang ada dalam masyarakat serta lingkungannya, menumbuhkan kesadaran diri serta cinta tanah air, agar budaya tetap lestari.

“Pengembangan objek wisata merupakan pergerakan sektor kepariwisataan. Disini juga dibutuhkan peran generasi muda sebagai aktor terdepan,”  ujar Agus Dedi Putrawan, M.S.I dalam materinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun