Mohon tunggu...
KKN Kelompok 08
KKN Kelompok 08 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN MBKM UMD Kelompok 08

Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka Universitas Jember Membangun Desa (KKN MBKM UMD) Kelompok 08

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pengembangan UMKM Keripik Singkong Desa Arjasa bersama Mahasiswa KKN MBKM UMD Kelompok 8

22 April 2022   11:43 Diperbarui: 23 April 2022   12:10 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Arjasa merupakan salah satu desa yang memiliki banyak usaha menengah kecil mikro (UMKM). UMKM yang ada di Desa Arjasa memanfaatkan hasil alam, salah satunya singkong. Sebuah UMKM di Dusun Bendelan, Desa Arjasa memproduksi olahan singkong menjadi keripik singkong. 

Salah satu pemilik rumah produksi keripik singkong tersebut adalah Ibu Tris. Beliau menyatakan bahwa usaha keripik ini telah digeluti selama enam tahun. Usaha ini pada mulanya dibentuk untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Keripik singkong yang di produksi oleh Ibu Tris dijual dengan harga Rp5.000,00/pcs dengan berat 1 ons. Meskipun penjual keripik singkong sudah banyak, tetapi cita rasa yang diciptakan oleh Ibu Tris untuk keripik singkong yang diproduksi sangat berbeda dari rumah produksi lain. 

Perbedaan yang signifikan bisa dilihat dari cita rasa, tekstur, kualitas, dan harga yang relatif terjangkau. Pemasaran yang dilakukan oleh Ibu Tris adalah dengan menjual produk kepada supplier dan para pelanggan setianya. 

Potret proses pengeringan singkong di bawah terik matahari secara langsung (Dokpri)
Potret proses pengeringan singkong di bawah terik matahari secara langsung (Dokpri)

Produk yang dipasarkan dikemas dengan plastik bening dan tanpa diberi label. Tengkulak yang membeli produk keripik yang akan dipasarkan memberikan label sendiri. Sehingga produk Ibu Tris diklaim oleh orang lain. 

Mahasiswa KKN MBKM UMD Kelompok 8 melihat kondisi ini berinisiatif untuk membantu Ibu Tris dalam membuat brand sendiri dan perizinan melalui Dinas PTSP (Dinas Penanaman Modal dan  Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Mahasiswa KKN MBKM UMD Kelompok 8 mendesain label. 

Label tersebut memuat nama produk, contact person, alamat, dan barcode lokasi. Barcode lokasi ini digunakan untuk mempermudah konsumen jika ingin membeli produk secara langsung di rumah produksi. 

Perizinan yang dilakukan bertujuan untuk mendapat nomor PIRT. Nomor ini adalah nomor produksi industri rumah tangga untuk menyatakan bahwa produk tersebut aman dan halal untuk dikonsumsi.

Proses penggorengan singkong yang telah dijemur, yang kemudian diberi penyedap untuk menambah cita rasa (Dokpri)
Proses penggorengan singkong yang telah dijemur, yang kemudian diberi penyedap untuk menambah cita rasa (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun