Mohon tunggu...
KKN Desa Kenep
KKN Desa Kenep Mohon Tunggu... Lainnya - KKN Pulang Kampung UM

Platform yang berisi seputar berita kegiatan selama KKN di Desa Kenep. #KKNPulangKampungPasuruan #KKNUM2021 #berita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jamu Kunyit Bubuk, Penjaga Imunitas Tubuh Sekaligus Peluang Usaha Baru bagi Masyarakat Desa Kenep

22 Juli 2021   21:04 Diperbarui: 22 Juli 2021   21:13 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Foto bersama (dokpri)

Menjaga imunitas adalah hal yang wajib yang harus dilakukan di masa pandemi. Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang belum bisa dipastikan kapan akan berakhirnya, mengharuskan setiap orang untuk selalu menjaga diri. Siapapun dengan daya tahan tubuh yang lemah bisa tertular. Cara menjaga daya tahan tubuh agar tetap dalam kondisi sehat dan tidak mudah terserang penyakit adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, mengatur pola hidup yang sehat dan rutin dalam mengkonsumsi vitamin, suplemen, atau ramuan tradisional. Ramuan tradisional yang terdiri dari campuran bahan-bahan alami, atau sering juga disebut dengan jamu. Selain berfungsi untuk meningkatkan imunitas jamu juga dapat membersihkan racun dari tubuh dan meringankan peradangan.

Peduli terhadap kesehatan warga agar tidak mudah terpapar akan virus, mahasiswa dari Universitas Negeri Malang yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan mencoba membuat jamu kunyit bubuk yang dibuat dari bahan-bahan alami yang kemudian dibagikan saat sosialisasi berlangsung di rumah Ibu Siti Rohma yang merupakan Ketua PKK di Desa Kenep.

Adanya PPKM Darurat Jawa-Bali mulai tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021 membuat kami mengurangi adanya pertemuan dengan banyak orang. Sehingga dapat meminimalisir adanya kontak yang berpotensi memperluas penyebaran Covid-19. Dengan begitu kegiatan ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat seperti pemakaian hand sanitizer, masker, dan sarung tangan serta membatasi kontak fisik. Setelah sebelumnya berkoordinasi dengan Ketua PKK maka diputuskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh Ketua PKK dan 5 perwakilan kelompok kerja bagian keterampilan di Desa Kenep. Selain itu ada juga 6 perwakilan mahasiswa KKN yang bertugas.

Kegiatan Sosialisasi Dan Pelatihan Pembuatan Jamu Herbal dilakukan dengan penyampaian materi oleh mahasiswa KKN kepada masyarakat sasaran agar dapat mengetahui kandungan dan manfaat dari jamu herbal, bahan dan alat pembuatan jamu, serta strategi membuka peluang usaha ditengah pandemi Covid-19 yang menuntut pelaku usaha untuk bekerja secara adaptif dan kreatif. Selain itu kegiatan juga diakhiri dengan penyerahan bahan dasar berupa kunyit dan gula. Dengan harapan nantinya Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kenep dapat mencoba menerapkan resep pembuatan jamu kunyit bubuk.

Gambar 2. Kegiatan packaging bersama Ibu PKK (Dokpri)
Gambar 2. Kegiatan packaging bersama Ibu PKK (Dokpri)

Menurut salah seorang anggota kelompok KKN, Nia Rahayu W. kepada peserta Sosialisasi Dan Pelatihan Pembuatan Jamu Herbal, Minggu (18/7/2021) pembuatan jamu kunyit bubuk ini dilakukan dengan mencampurkan bahan-bahan herbal alami yaitu kunyit, gula dan air. "Senyawa yang terkandung dalam kunyit yang memiliki peran sebagai antiinflamasi adalah kurkumin, kurkumin mempunyai sifat antiinflamasi dan antioksidan yang telah dibukti dan mempunyai beberapa efek terapi. Minuman jamu kunyit ini sangat bagus dikonsumsi setiap hari." terang Nia.

Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kenep sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Berwirausaha ditengah pandemi seperti saat ini akan lebih cocok jika pelaku usaha mulai membangun usaha rumahan dan memasarkannya secara online. Produk kesehatan seperti jamu herbal belum banyak ditekuni oleh masyarakat, padahal produk kesehatan seperti jamu tradisonal saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan utama ditengah pandemi yang tidak kunjung usai. Upaya pemanfaatan tanaman toga yang merupakan hasil budidaya yang sudah ditekuni di Desa Kenep memiliki potensi yang menjanjikan jika masyarakatnya mau bergerak untuk mengembangkan.

Pemanfaatan tanaman toga sebagai produk jamu herbal belum terlalu ditekuni oleh masyarakat dikarenakan kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memproduksi dan mengetahui khasiat empon-empon sebagai jamu tradisional. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berupa sosialisasi dan pembuatan jamu kunyit bubuk bagi masyarakat Desa Kenep diharapkan mampu menumbuhkan motivasi masyarakat dalam memproduksi minuman sehat dan dapat dipasarkan.

"Telah diketahui bahwa permintaan minuman kesehatan semakin meningkat disaat pandemi, bisnis minuman kesehatan juga menjadi salah satu bisnis yang mempunyai daya resistensi yang tinggi. Dengan kondisi seperti sekarang ini, maka pelatihan pembuatan jamu kunyit bubuk adalah pilihan yang tepat untuk kami." Ujar Ketua PKK.

Penulis: Cici Indah Sari dan Nia Rahayu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun