Mahasiswa KKN UNS Membantu Pengembangan Potensi UMKM Jamu di Desa Sreseh

(31/08/21) Pandemi Covid-19 berdampak pada seluruh aspek kehidupan termasuk bidang ekonomi. Salah satu dampak ekonomi yang kian dirasakan antara lain kurangnya lapangan pekerjaan dan meningkatnya jumlah orang yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sehingga mengakibatkan tingginya angka pengangguran. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengatasi hal tersebut yaitu salah satunya dengan dibentuklah suatu UMKM kemudian dikembangkan secara terus menerus sehingga dapat membantu mengurangi angka pengangguran. 

Adanya berbagai produk seperti UMKM Pernak-Pernik, UMKM Jamu, UMKM Tas Handmade dan lain sebagainya yang terdapat ciri khas suatu daerah tertentu. Melihat adanya potensi UMKM Jamu di Desa Sreseh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 91 Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) tertarik untuk melakukan pengembangan UMKM Jamu dengan membantu re-branding, pembaharuan packaging, dan strategi pemasaran melalui sosial media serta e-commerce. 

Kegiatan pengembangan UMKM Jamu tersebut dimulai dengan penanaman apotek hidup seperti Jahe Merah, Sirih Merah, Daun Dewa pada hari Senin tanggal 15 Agustus 2021. Dikarenakan pandemi yang sedang melanda berdampak dalam kenaikan harga, kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi biaya pengeluaran bahan baku dalam pembuatan jamu sehingga pemilik UMKM Jamu ini tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk membuat 1 (satu) jenis produk jamu. 

Kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan pupuk kompos yaitu dimulai dari penyuluhan dalam pembuatan pupuk kompos yang baik sehingga nantinya dapat digunakan sebagai bahan nutrisi untuk apotek hidup bahan baku jamu dan juga membantu mengurangi penggunaan pupuk anorganik. 

Dalam rangka pengembangan UMKM, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 91 Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) melakukan re-branding dan pembaharuan packaging dalam produk jamu sebagai upaya dalam pemasaran produk dengan menggunakan kemasan yang lebih menarik. Diawali dengan pembuatan stiker menggunakan desain kartun dan adanya deskripsi produk serta komposisi yang digunakan dalam jamu tersebut. 

Kemudian setelah melakukan re-branding dan pembaharuan packaging dalam produk jamu, terdapat Pendampingan Promosi UMKM Desa Sreseh yaitu strategi pemasaran produk yang akan dijual melalui sosial media dan e-commerce sehingga produk jamu UMKM tersebut dapat diketahui oleh masyarakat luas. Selain Pendampingan Promosi, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 91 Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) juga menyediakan video sosialisasi mengenai Hak Merek dan Rahasia Dagang guna mengedukasi pelaku UMKM terutama UMKM Jamu di Desa Sreseh agar mengetahui pentingnya melindungi Hak Kekayaan Intelektual yang dalam hal ini merupakan Merek Dagang Jamu dan Rahasia Dagang pembuatan jamu. 

Selain itu, dalam rangka memutus rantai Covid-19 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 91 Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) membuat wastafel untuk diletakkan di beberapa titik di Desa Sreseh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang sehingga memudahkan masyarakat dalam mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas seperti makan, memegang area wajah, setelah aktivitas dari luar.

Selanjutnya, diharapkan dengan adanya pengembangan potensi UMKM di desa Sreseh dapat membantu peningkatan terhadap roda perekonomian yang sempat menurun akibat pandemi Covid- 19 di Indonesia.