Salah satu program Kelompok 468 UNEJ Desa Purorejo dalam hal mengembangkan destinasi wisata sumber mata air umbul tourism park adalah dengan menghidupkan kembali POKMAS dan POKDARWIS. POKMAS lingkungan sekitar sumber mata air Umbul Tourism Park sebagai pengelola utama destinasi wisata tersebut, namun mengalami permasalahan dalam struktur organisasi yang disebabkan oleh pandemi.Â
Pandemi COVID-19 yang menyebar di Indonesia mempengaruhi segala sektor, salah satunya pariwisita.Â
Destinasi wisata sumber mata air Umbul Tourism Park yang juga terkena dampak dari adanya pandemi COVID-19 ini menyebabkan anggota POKMAS kurang peduli terhadap pengelolaan Umbul Tourism Park. Kurangnya kepedulian anggota POKMAS terhadap pengelolaan Umbul Tourism Park mengakibatkan destinasi wisata tersebut terbengkalai.
Permasalahan selanjutnya adalah penataan konsep pembanguna Umbul Tourism Park yang kurang tepat, contonya seperti masih banyak menggunakan bahan material yang berasal dari kayu.Â
Hal tersebut tidak sesuai dengan kondisi alam yang berada di daerah pegunungan dengan tingkat kelembapan udara yang tinggi akan mempercepat pertumbuhan rayap sehingga sarana dan prasarana yang berbahan material kayu tidak dapat bertahan lama.Â
Pada wisata Umbul Tourism Park juga masih belum dilengkapi pagar pengaman yang mengelilingi destinasi tersebut, sehingga menyebabkan masyarakat bebas keluar masuk.Â
Masyarakat sekitar lingkungan wisata Umbul Tourism Park yang bebas keluar masuk menimbulkan berbagai permasalahan contohnya seperti banyak yang membuang sampah sembarangan.
Kami sebagai mahasiswa KKN 468 UNEJ di Desa Purorejo berusaha membantu menghidupkan kembali POKMAS dan POKDARWIS melalui kegiatan sharing session yang membahas mengenai kendala atau permasalahan masing-masing pihak.Â