Mohon tunggu...
KKN 355 UNEJ
KKN 355 UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Kelompok KKN 355 yang ditempatkan di Desa Pelalangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso beranggotakan Nanda Adlu Wicaksa (FISIP), Ahmad Febryan Najib (FEB), Dayinta Zahra Qonita (FKG), Jessica Galuh Puspitasari (FKEP), Alifia Putri Aditya (FT), Aulia Nur Azimatul I. (FT), Vinka Kirana Putri (FISIP), Zaskya Reinindha Putri (FKEP), Maria Fransisca Utha (FKG), dan Trimia Rahmadani (FISIP).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

KKN 355 UMD 2022: Merangkul Masyarakat Desa Pelalangan Melalui Berbagai Program Kesehatan

2 Agustus 2022   00:06 Diperbarui: 2 Agustus 2022   00:18 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara Penerjunan Mahasiswa KKN UMD 2022 (dokpri)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah mata kuliah yang diwajibkan untuk seluruh mahasiswa Universitas Jember. Kegiatan tersebut dimulai pada hari Rabu tanggal 20 Juli 2022, dibuka dengan upacara penerjunan di lapangan Universitas Jember. Salah satu kelompok yang diterjunkan adalah Kelompok 355 yang terdiri dari 10 orang mahasiswa yang berasal dari daerah dan fakultas yang berbeda-beda. Kelompok 355 ditempatkan di sebuah desa bernama Desa Pelalangan. 

Desa Pelalangan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso dengan luas wilayah 465,592 hektare di mana 61% dari luas tersebut adalah sawah. Desa dengan slogan "Simpati desaku, Pelalangan melesat" ini terdiri dari 4 dusun, yaitu Dusun Pelalangan Selatan, Dusun Krajan, Dusun Kauman, dan Dusun Pelalangan Utara. Desa ini dipimpin oleh kepala desa bernama Bapak Mufid yang telah menjabat selama 2 kali masa periode. 

Tiba di Kantor Kepala Desa Pelalangan (dokpri)
Tiba di Kantor Kepala Desa Pelalangan (dokpri)

Bapak Mufid beserta jajarannya berhasil mengembangkan BUMDES berupa penyediaan sarana air bersih. Sebelumnya, Desa Pelalangan mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Namun, setelah adanya BUMDES ini, air bersih menjadi mudah didapatkan dan memberikan manfaat yang besar untuk kegiatan masyarakat desa.

Upacara Penyambutan Mahasiswa KKN oleh Perangkat Desa Pelalangan (dokpri)
Upacara Penyambutan Mahasiswa KKN oleh Perangkat Desa Pelalangan (dokpri)

Selain keberhasilan dalam pengembangan BUMDES tersebut, Desa Pelalangan juga menjadi desa percontohan karena telah melakukan berbagai macam program di bidang kesehatan, salah satunya adalah program P4K. Program P4K merupakan singkatan dari Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi yang dipelopori oleh Ibu Bidan Desa Pelalangan. Program ini dilakukan dengan tujuan mencegah terjadinya beragam komplikasi pada ibu hamil. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan dan pemasangan lampu P4K. 

Bertamu ke salah satu rumah ibu hamil di Desa Pelalangan untuk sosialisasi pemasangan lampu P4K (dokpri)
Bertamu ke salah satu rumah ibu hamil di Desa Pelalangan untuk sosialisasi pemasangan lampu P4K (dokpri)

Lampu P4K merupakan sebuah lampu yang digunakan untuk menandai rumah-rumah ibu hamil sesuai dengan kondisi kehamilannya. Bahan dasar lampu ini adalah bambu yang merupakan komoditas utama Desa Pelalangan, terdiri dari 3 warna yaitu merah, kuning, dan hijau. Warna-warna ini melambangkan kondisi kehamilan dari ibu hamil. Merah melambangkan kehamilan dengan risiko tinggi, kuning melambangkan kehamilan dengan risiko sedang, dan hijau melambangkan kehamilan dengan risiko rendah hingga kehamilan yang tidak berisiko. Lampu ini dipasang pada teras rumah dengan tujuan agar mudah terlihat oleh warga dan bidan desa.

Bertemu dengan pengrajin bambu untuk lampu P4K (dokpri)
Bertemu dengan pengrajin bambu untuk lampu P4K (dokpri)

Mahasiswa KKN 355 dalam kegiatan ini memberikan sumbangsih berupa upgrade desain dari lampu P4K. Lampu ini awalnya hanya berupa gelondongan bambu yang diberi bohlam warna-warni dengan pengerjaan yang seadanya. Proses pembaruan diawali dengan membuat desain yang kekinian dan mampu meningkatkan keindahan dari lampu itu sendiri. Desain tersebut kemudian dikonsultasikan kepada bidan desa untuk dievaluasi. Setelah disetujui oleh bidan desa, desain tersebut diserahkan kepada pengrajin bambu yang ada di desa. 

Pengerjaan lampu tersebut tidak memakan waktu yang lama, yaitu hanya selama 3 hari. Setelah lampu selesai dibuat, mahasiswa KKN 355 bersama dengan bidan dan perangkat desa melakukan uji coba pemasangan lampu di rumah warga. Harapannya, lampu dengan desain yang baru dapat terus digunakan sebagai lampu P4K di Desa Pelalangan atau bahkan di desa-desa yang lain. Selain itu, dengan adanya penanda lampu P4K pada setiap rumah ibu hamil diharapkan mampu mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan dengan meningkatkan kewaspadaan melalui warna-warna lampu P4K. 

Lampu P4K (dokpri)
Lampu P4K (dokpri)
Proses pemasangan lampu P4K di salah satu rumah ibu hamil (dokpri)
Proses pemasangan lampu P4K di salah satu rumah ibu hamil (dokpri)

YouTube Instagram

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun