Mohon tunggu...
PENGABDIAN MASYARAKAT
PENGABDIAN MASYARAKAT Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Malang, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Preservasi Sumber Penulisan Sejarah, Pelatihan Digitalisasi Arsip dan Manuskrip Pusat Pengkajian Pancasila

27 November 2021   13:46 Diperbarui: 27 November 2021   13:52 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disrupsi teknologi informasi berlangsung sangat cepat. Kurang dari satu dasawarsa, teknologi komunikasi seluler telah menyatu dengan teknologi informasi komputer. Kedua teknologi tersebut menyatu dalam sebuah smartphone. Disrupsi kemudian berlanjut dengan digabungkannya teknologi kamera digital, jadilah smartphone sebagai gadget yang mampu mengerjakan 3 fungsi sekaligus: komunikasi, pengolahan informasi, dan fotografi. Dengan sistem android, aplikasi dalam smartphone berkembang sangat cepat, yang melayani berbagai aspek kehidupan manusia.

Kecanggihan teknologi membuat banyak hal didalam kehidupan manusia serba digital. Hal ini terlihat hampir di seluruh lini kehidupan manusia, termasuk perihal buku yang menjadi teman pengetahuan manusia. Era serba digital atau sederhananya era digital semakin manapakkan tilasnya dalam perkembangan kehidupan manusia yang tentunya dipandang sebagai bukti keberhasilan umat manusia dalam menghendaki keefisiensian dan keefektifan dalam berkehidupan walau tidak pernah lepas pula dari yang namanya kekurangan (Makdis, 2020). Aplikasi layanan belanja telah digunakan oleh jutaan orang, yang memudahkan masyarakat dalam berbelanja secara aman, maupun berjualan aneka barang dan jasa. Layanan panggilan antar jemput penumpang secara online mulai menggantikan sistem konvensional, dan mampu menyerap banyak sekali tenaga kerja, dan menciptakan berbagai peluang baru. Demikian juga sistem seleksi dan recruitment, proses submission, reservasi, dan berbagai transaksi telah dilakukan secara online.Smartphone menjadi sebuah piranti yang menopang gaya hidup manusia modern zaman now. Kehidupan zaman now sangat sukar tanpa smartphone. Koordinasi pekerjaan telah banyak dilakukan dengan sosial media melalui group Whatsapp. Berbagi informasi teks, gambar dan video dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Kemanapun pergi, orang selalu membawa gadget. Tanpa gadget, terasa ada yang kurang, terasa janggal, berbagai urusan menjadi sukar. Tanpa informasi, tanpa komunikasi, tanpa gambar visual, hidup terasa sunyi dan terasing. Manusia zaman now membutuhkan informasi digital, yang dengan mudah dapat dishare dan ditransmisikan. Informasi digital dalam bentuk file, baik text, gambar maupun multimedia. File digital hasil pengolahan data text dan informasi serta hasil proses fotografi dan alih media. Semua file yang dibutuhkan untuk menyampaikan pesan, baik untuk kepentingan bisnis, pendidikan, penelitian, hobi maupun untuk memenuhi kebutuhan informasi dan gaya hidup (Maryono, 2017)
Pusat Pengkajian Pancasila adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang pengembangan dan pengkajian Pancasila. Pusat Pengkajian Pancasila dahulu bernama Laboratorium Pancasila yang   dibentuk pada tanggal 5 Juli 1967 atas prakarsa pejabat Rektor saat itu, yaitu Prof. Kolonel Dardji Darmodiharjo, S.H dan didukung oleh 15 Dosen Pancasila yang kemudian dikukuhkan dengan Surat Keputusan Rektor IKIP Malang Nomor: BUM 725/1967, tanggal 12 Oktober 1967
Seiring dengan perluasan mandat IKIP Malang, berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 93 Tahun 1999, tanggal 4 Agustus 1999, tentang Perluasan Mandat IKIP Malang menjadi Universitas Negeri Malang, maka Laboratorium Pancasila IKIP Malang menjadi Laboratorium Pancasila Universitas Negeri Malang. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Mendikbud RI No.30 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Malang, Laboratorium Pancasila Universitas Negeri Malang diubah menjadi UPT Pusat Pengkajian Pancasila Universitas Negeri Malang. (www.lab.pancasila.um.ac.id, diakses pada Maret 2020).
Sebagian besar koleksi perpustakaan berupa buku atau bahan tercetak dengan bahan baku kertas. Koleksi tersebut membutuhkan pemeliharaan/ pelestarian dengan baik sehingga tidak menyebabkan terjadinya kerusakan fisik maupun nilai informasi dari koleksi tersebut, Agar bahan pustaka dapat diupload, maka bahan pustaka yang masih dalam bentuk tercetak harus dialih mediakan kedalam bentuk digital terlebih dahulu. Selama ini pengelolaan perpustakaan di dalam UPT Lapasila UM masih didominasi dengan hasil bacaan cetak berupa buku-buku sejarah dan arsip-arsip kenegaraan. Serta rendahnya minat baca pengunjung di Perpustakaan UPT Lapasila UM Seiring perkembangan zaman yang mengarah pada era digitalisasi modern, maka hasil cetakan tersebut bisa didigitalisasi menjadi format .pdf agar bisa dibaca secara online menggunakan smartphone. Proses digitalisasi tersebut dilakukan menggunakan scanner dokumen. Kegiatan tersebut dilakukan secara pendampingan kepada pengelola UPT agar bisa melaksanakan digitalisasi secara masif terhadap berkas-berkas yang terdapat didalam perpustakaan.

Identifikasi permasalahan tahapan awal sebelum melakukan pelaksanaan kegiatan adalah mengindentifkasi permasalahan yang ada pada UPT Lapasila UM

IIndentifikasi Permasalahan yang dilakukan lokasi pengabdian yaitu mecari mengidentifikasi permasalahan, salnajutnya yaitu melakukan pemetaan jenis arsip dan manuskrip yang ada pada Perpustakaan UPT Lapasila UM. Serta pemetaan potensi dan juga hambatan di perpustakaan UPT Lapasila UM, tujuan dari pemetaan ini yaitu untuk penelaahan lebih lanjut dalam kaitannya dengan pengembangan perencanaan solusi yang akan dilakukan.

Persiapan kegiatan pada tahap ini peneliti melakukan proses FGD (Focus Group Discussion) dengan melibatkan Stakeholder UPT Lapasila UM.

 Berdasarkan pemetaan potensi yang dilakukan sebelumya, tahapan selanjutnya yaitu melakukan FGD (Focus Group Discussion) yang melibatkan Stakeholder UPT Lapasila UM. Pelaksanaan FGD bersama stakeholder ini sangat diperlukan dikarenakan stakeholder ini memiliki peran penting dan juga kontribusi secara langsung dalam pelaksanann digitalisasi di UPT Lapasila UM. Melalui FGD ini diharapkan nantinya bisa memproleh data sesluas-luasnya terkait peluang serta hambatan yang dilalui oleh mitra. Analisis pemetaan ini nantinya juga digunakan konsep "anak tangga" untuk melihat dan juga menelaah isu yang membutuhkan urgensi cepat untuk ditangani. Melalui FGD ini juga membuat sebuah penawaran pembuatan dan pengelolaan digitalisasi sendiri yang nanti dicoba untuk ditawarkan dalam FGD. Kesepakatan tersebut nantinya diproleh melalui hasi diskusi bersama dengan mempertimbangakan skala prioritas yang baik.

Pemetaan tahapan pemberdayaan mitra

Setelah adanya kesepakatan dalam FGD kemudian akan dibuat perencanaan yang mendegtail dan mendalam bersama para stakeholder khususnya para peneglola dari perpustaaakan yang memang sudah ada kedekatan dengan aspek teknologi. Serta memberikan pemahaman kepada para pengelola tentang pentingnya digitalisi ini pada arsip-arsip atau manuskrip yang tersedia di perpustakaan museum tersebut. serta membuat sebuah tahapan-tahanpa yang akan dilaksanakan sebelum pelakdaan pelatihan ini.serta menyusun timeline pelaksaan pelatiahan hingga pendistribusian hasil dari digitalisi tersebut,

Pelatihan Digitalisasi arsip dan manuskrip

Paska penentuan potensi dan juga hambatan permasalahan yang berasal dari hasil FGD bersama dengan para stakeholder yang ada kemudian dilanjutkan melalui pelatihan digitalisasi arsip dan manuskrip koleksi UPT Lapasila UM. Hal ini dilakukan karena salah satu prospek utama dalam perkembangan informasi dan komunikasi pada bidang digitalisasi dokumen. Pengelolaan digitalisasi yang tepat nantinya diharapkan dapat memberikan perkembangan yang signifikan utamanya bagi pengunjung dan pengguna bacaan buku format portabel di perpustakan Lapasila UM. Mengingat pentingnya digitalisasi dalam penyebaran dan pengenalan buku-buku sejarah berupa arsip dan manuskrip yang dimiliki oleh mitra maka kemudian pelatihan digitalisasi ini menjadi signifikan untuk dilakukan.

Pelatihan digitalisasi bukan hanya dilakukan sekali namun secara berkala dan dinamis sesuai dengan kebutuhan dari mitra. Oleh sebab itu perlu dilakukan pelatihan digitalisasi berupa pemilahan jenis askrip dan manuskrip yang akan di scan, pelatihan untuk melakukan scan arsip dan masnuskrip serta buku-buku yang ada di perpustakaan Lapasila UM, serta melakukan distribusi hasil digitalisasi. Buku-buku yang telah didgitalisasi ini berbetuk pdf dengan jumlah 69 judul buku, yang sudah didigitalisasikan dan nantiakn adakan di distribusikan kembali pada perpustkaan tersebut, yang mana nantinya peneglola juga juga bisa mendigitalisiskan buku-buku yanga ada di perpustakaan tersebut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun