Malang - Belajar sejarah merupakan sebuah kewajiban bagi kita sebagai pelajar maupun non pelajar, Pun menanamkan semangat belajar sejarah harus digalakkan sejak dini. Seperti yang Bung Karno katakan "Jali Merah" Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Belajar sejarah harus digalakkan supaya generasi penerus bangsa ini sadar dan tidak lupa akan jati dirinya, sebagai Bangsa Indonesia.
Maka dari itu, Tim KKN UM Â Desa Langlang bergerak untuk ikut menanamkan minat belajar sejarah kepada siswa SDN Langlang Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang (22/07). Dalam pelaksanaannya, Metode yang dipilih yaitu dengan membuat video pembelajaran interaktif, hal tersebut dikarenakan masih dalam situasi pandemi Covid-19 dan PPKM Darurat yang sedang berlangsung. Video pembelajaran interaktif ini mempunya konten berupa manfaat belajar sejarah bagi adik-adik siswa kelas V SDN Langlang. Selain dikemas dalam bentuk video interaktif yang lebih menarik dan juga mudah dicerna oleh adik-adik siswa SD, video pembelajaran ini diharapkan akan menggeser anggapan bahwa belajar sejarah merupakan kegiatan yang membosankan.
"Harapan kami dari Tim KKN UM Desa Langlang, dengan adanya video pembelajaran sejarah yang interaktif ini dapat sedikit membantu adik-adik untuk lebih mengenal sejarah dan secara perlahan mulai menyukai belajar sejarah, dengan kemasan yang lebih fresh dan kekinian" Pungkas Septi Ardiyani selaku Penanggungjawab Kegiatan ini.
Video pembelajaran sejarah interaktif yang telah diserahkan kepada Kepala SDN Langlang untuk dibagikan dan disosialisasikan ke siswa-siswi kelas V ini, juga diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi siswa serta mampu meningkatkan kesadaran akan sejarah di lingkungan sekitar Desa Langlang
Pentingnya belajar sejarah sejak dini merupakan awal untuk generasi penerus bangsa ini tidak lupa akan jati dirinya, budayanya, dan negaranya Indonesia. Selain itu, dengan mengenali jati diri kita sebagai bangsa yang besar kita akan selalu eksis dengan gempuran budaya luar yang semakin deras. Hal tersebut sesuai dengan visi kita untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, belajar sejarah menjadi salah satu pondasi untuk mengejarnya.
Penulis
Faizal Gustian
Septi Ardiyani
Editor
Dion
Hasna
