Mohon tunggu...
KKN MBKM 06 UPNVJT
KKN MBKM 06 UPNVJT Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Kelompok 6 KKN-T Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Herbisida Nabati oleh Kelompok 06 KKN-T MBKM UPNVJT Kepada Kelompok Tani Dusun Mundusewu

7 Desember 2022   16:52 Diperbarui: 7 Desember 2022   17:13 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha pertanian tidak lepas dari berbagai permasalahan yang dapat menurunkan tingkat produktivitas tanaman budidaya, salah satunya adalah adanya serangan Organisme Penganggu Tanaman (OPT). Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang memiliki potensi dalam menimbulkan kerusakan ekonomis pada tanaman budidaya. Beberapa jenis OPT seperti hama, penyakit dan gulma menjadi musuh sehari-hari yang dihadapi petani di lahan.

 

img-20221207-wa0005-6390612c4addee6530350122.jpg
img-20221207-wa0005-6390612c4addee6530350122.jpg

Gulma pada Tanaman Jagung (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Permasalahan yang sering dihadapi oleh petani di Dusun Mundusewu, Kelurahan Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang adalah banyaknya pertumbuhan gulma. Gulma adalah rumput liar yang tumbuh diantara pertanaman budidaya dan kehadirannya tidak dikehendaki manusia. Gulma pada areal pertanaman budidaya dapat menyebabkan terjadinya persaingan antara tanaman budidaya dengan gulma dalam penyerapan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh sehingga menghambat pertumbuhan tanaman serta menurunkan hasil produksi tanaman.

img-20221207-wa0003-6390615c4addee6be2266842.jpg
img-20221207-wa0003-6390615c4addee6be2266842.jpg

Diskusi Bersama Kelompok Tani Dusun Mundusewu (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu secara mekanis dengan pencabutan gulma secara langsung dengan tangan atau alat pertanian, secara kultur teknis dengan pemasangan mulsa, pengaturan rotasi tanam dan pola tanam, serta secara kimiawi dengan penyemprotan herbisida. Herbisida merupakan senyawa yang digunakan untuk menekan atau memberantas pertumbuhan gulma seperti rumput, alang-alang dan semak liar. Pengendalian gulma dengan herbisida sintetis dapat secara cepat memberantas gulma, namun herbisida sintetis ini meninggalkan residu yang dapat mencemari lingkungan dan meracuni manusia atau hewan ternak. Selain itu, banyak petani yang mengeluh akan mahalnya harga herbisida sintetis ini. 

img-20221207-wa0004-639061934addee74ab7b8362.jpg
img-20221207-wa0004-639061934addee74ab7b8362.jpg

Sosialisasi dan Pelatihan Herbisida Nabati (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dihadapi petani di Dusun Mundusewu, maka Kelompok 06 KKN-T MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur mengadakan program Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Herbisida Alami. Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Herbisida Nabati dilaksanakan di Balai Dusun Mundusewu, Kelurahan Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang pada hari Rabu, 30 November 2022. Kegiatan ini diikuti oleh Kelompok Tani Dusun Mundusewu sebanyak 20 orang. 

Kegiatan sosialisasi diawali dengan penjelasan mengenai pengertian gulma, penyebab tumbuhnya gulma, dampak negatif gulma, macam pengendalian gulma, pengertian herbisida, serta perbandingan antara kelebihan dan kekurangan penggunaan herbisida sintetis dan herbisida nabati. Kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik atau demonstrasi pembuatan herbisida nabati diikuti oleh penjelasan fungsi masing-masing bahan, dosis dan cara pengaplikasian herbisida di lahan. Herbisida nabati sendiri terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah didapatkan seperti air kelapa, bawang putih, ragi tape, dan EM4. 

Dengan pemberian sosialisasi dan pelatihan pembuatan herbisida nabati ini, diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan petani mengenai pengendalian gulma serta mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu, dengan ilmu yang dimiliki petani tentang pembuatan herbisida nabati ini diharapkan petani dapat membuat sendiri herbisida nabati untuk mengurangi pengeluaran dalam usaha tani dan dapat membagi ilmunya ke petani lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun