Putukrejo, Kalipare -- Inovasi dalam pengelolaan limbah terus berkembang di berbagai daerah, termasuk di Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare. Masyarakat setempat kini memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan untuk menciptakan pupuk organik berkualitas tinggi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi warga.
Dari Limbah Menjadi BerkahDesa Putukrejo dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak lahan pertanian dan peternakan. Limbah seperti daun tebu yang melimpah serta kotoran kambing yang sering kali tidak terkelola dengan baik kini menjadi bahan utama dalam pembuatan pupuk organik. Dengan metode yang relatif sederhana dan bahan yang mudah didapat, pupuk ini menjadi alternatif bagi para petani yang ingin mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Peran Mahasiswa KKM UIN MalangPembuatan pupuk organik ini dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 124 UIN Malang sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat. Para mahasiswa berperan aktif dalam setiap tahap proses, mulai dari pengumpulan bahan, pencacahan daun tebu, pencampuran dengan kotoran kambing, hingga proses fermentasi. Selain itu, mereka juga melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat pupuk organik dan cara penggunaannya yang tepat untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa juga bekerja sama dengan kelompok tani setempat untuk memastikan bahwa pupuk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para petani di Desa Putukrejo. Keterlibatan mahasiswa tidak hanya membantu meningkatkan produksi pupuk organik, tetapi juga memberikan wawasan baru kepada masyarakat mengenai teknik pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Bahan dan Proses Pembuatan Pupuk OrganikPembuatan pupuk organik ini memanfaatkan bahan-bahan alami yang tersedia di lingkungan sekitar. Berikut adalah bahan dan langkah-langkah pembuatannya:
Bahan-Bahan yang Dibutuhkan:
- Daun tebu yang sudah dicacah (3-5 kg)
- Kotoran kambing (1.5-2 kg)
- EM4 (200 ml)
- Gula pasir atau molase (1 kg)
- Air hujan (5-10 liter)
- Wadah fermentasi (drum biru)
Langkah-Langkah Pembuatan:
- Persiapan Bahan Organik:
- Daun tebu dicacah kecil agar mudah terurai.
- Kotoran kambing dikeringkan sebentar jika masih terlalu basah.
- Pembuatan Larutan Starter:
- Larutkan gula pasir atau molase dalam 1 liter air hangat.
- Tambahkan EM4, aduk hingga merata.
- Pencampuran Bahan:
- Masukkan daun tebu ke dalam drum biru.
- Tambahkan kotoran kambing di atasnya.
- Tuangkan larutan EM4 dan gula ke dalam campuran.
- Tambahkan air hujan hingga semua bahan terendam.
- Fermentasi:
- Drum ditutup dan disimpan di tempat teduh dengan suhu ideal 25--35C.
- Aduk campuran setiap 3 hari untuk mempercepat fermentasi.
- Proses ini berlangsung selama 10--14 hari.
Ciri Pupuk Organik Siap Pakai:
- Memiliki aroma asam manis, bukan bau busuk.
- Warna cairan berubah menjadi kecokelatan.
Author: Nafilatul Firza & M. Idris Afini