Mohon tunggu...
Gema Bastari
Gema Bastari Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Paramadina

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dosa Para Ilmuwan

29 Oktober 2012   14:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:15 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Semua hal yang telah kualami akhir-akhir ini membuatku bertanya-tanya. Apakah benar manusia menginginkan listrik? Apakah benar manusia menginginkan mobil-mobil yang memenuhi jalanan ibukota ini? Apakah benar manusia menginginkan gedung-gedung tinggi yang menghalangi sinar mentari ini? Apakah benar manusia menginginkan dunia yang seperti ini?

Entahlah, aku merasa bahwa semua itu hanyalah keinginan para ilmuwan yang hanya dapat berbicara tentang manfaat dan guna. Mereka yang kerjaanya hanya mengatakan bahwa penemuan mereka akan bermanfaat bagi kemajuan manusia. Padahal mereka sendiri tidak benar-benar yakin akan perkataan mereka. Kalau kupikir, kebanyakan penemuan mereka justru malah mengekang manusia dari memaksimalkan potensinya.

Terkadang aku berpikir bahwa para ilmuwan membuat penemuan-penemuan hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka. Tidak semua orang memahami apakah sebenarnya penemuan-penemuan itu dapat memberikan kebaikan bagi mereka. Kebanyakan orang hanya dapat diam sambil manggut-manggut melihat dunianya yang telah ditata begitu rapih diobrak-abrik oleh penemuan-penemuan ilmuwan yang terlalu bebas-nilai tersebut.

Apa sebenarnya fungsi para ilmuwan? Jika mereka hanya tahu apa yang ada dalam rasio mereka tanpa memikirkan betapa indahnya dunia ini sebelum mereka rusak. Yang dibutuhkan manusia pada dasarnya adalah cinta dan keindahan. Dengan adanya cinta, manusia dapat merasa hidup ini berarti. Dengan adanya cinta, kesusahan seperti apapun akan dapat dihadapi. Dengan adanya cinta, manusia akan menjadi termanusiakan seutuhnya.

Seorang sarjana pernah mengatakan, "Para ilmuwan ini sungguh menyedihkan. Mereka sanggup menciptakan mesin yang mampu mengurangi tekanan di permukaan bumi, tapi tidak sanggup menciptakan mesin yang mampu mengurangi tekanan di kepala mereka." Kalau kamu mau mencoba menebak-nebak, ya, dia adalah orang yang selalu mengucapkan All is well.

Tapi yang terpenting, maksud utama dari kata-katanya adalah para ilmuwan seringkali melupakan cinta setiap membuat penemuan mereka. Akibatnya, pikiran mereka jadi begitu terbebani dan hasil ciptaan mereka pun tidak lebih dari sebuah alat yang dapat mengurangi usaha manusia, namun menambah beban pikiran. Ya, penemuan mereka pun tidak dapat memberikan cinta.

Itulah kesalahan yang telah dibuat para ilmuwan dan yang harus diperbaiki oleh siapapun yang ingin menjadi ilmuwan. Apalah artinya kita berbicara tentang manfaat dan guna, jika kita melupakan cinta dan keindahan, kata Soe Hok Gie. Yang dibutuhkan manusia hanyalah cinta dan kenyataannya begitu banyak orang yang tidak mendapatkan cinta di dunia ini. Adalah tugas para ilmuwan untuk membantu mereka memperolehnya, namun sebelumnya, para ilmuwan harus terlebih dahulu belajar untuk mencintai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun