Mohon tunggu...
soekito prawiroatmodjo
soekito prawiroatmodjo Mohon Tunggu... Administrasi - pribadi

lulusan ITB 1959 jurusan mesin pensiunan PNS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mekanisme Berpikir dengan Organ Otak dan Berpikir dengan Hati

13 Januari 2019   07:13 Diperbarui: 13 Januari 2019   07:30 3967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

HATI SEBAGAI SUB-SISTEM JIWA

Kita telah mengenal berpikir dengan  otak  sebagai aktivitas manusia dalam keadaan sadar penuh yang sedang menjalankan tugas sehari-harinya sebagai khalifah di muka bumi.

Kita juga sudah mengenal q a l b atau  h a t i  yang bersifat non-fisik  merupakan Lathifah-Rabbaniyah yaitu sesuatu yang bersifat halus, tidak bisa dilihat dengan mata, yang hanya bisa dilihat dengan  rasa, yang menjadi sub-sistem dari Jiwa  sebagai Sistem Nafsani.

Meskipun ummat muslim sudah mengerti surah Al-Hajj (22) ayat 46, namun banyak yang belum meyakini, bahwa  hati  yang ada di dalam dada, yaitu  jantung yang ternyata dapat memahami sesuatu, dimana artinya dapat berfungsi untuk berpikir seperti  otak.

 

ORGAN JANTUNG DAPAT BERPIKIR 

Para ilmuwan di Pusat Penelitian HeartMath Institute dalam penelitiannya, baru sekarang bisa menunjukkan bahwa "jantung" ternyata lebih jauh dari sekedar  pompa  sederhana, dimana menjadi tempat menopang kehidupan kita. Akan tetapi "j a n t u n g"  a d a l a h  pusat proses informasi yang amat kompleks dan terorganisasi sendiri, dengan "otak" fungsionalnya sendiri, dapat berpikir seperti organ otak.

 

PROSES OTAK BERPIKIR

Menurut penjelasan secara ilmiah, bahwa otak  yang terdiri dari milyaran sel otak yang disebut neuron  adalah  si pembawa berita (informasi) dalam bentuk pulsa 

listrik, dimana setiap neuron saling berkomunikasi (merangkai hubungan) dengan neuron keseluruh tubuh yang memancarkan gelombang listrik. Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh neuron dalam otak  inilah yang disebut "gelombang otak".  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun