Mohon tunggu...
soekito prawiroatmodjo
soekito prawiroatmodjo Mohon Tunggu... Administrasi - pribadi

lulusan ITB 1959 jurusan mesin pensiunan PNS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mekanisme Berpikir dengan Organ Otak dan Berpikir dengan Hati

13 Januari 2019   07:13 Diperbarui: 13 Januari 2019   07:30 3967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

T U B U H  MANUSIA

Tubuh  adalah raga, fisik seperti yang bisa kita lihat sebagai badan-berotot, berdaging, bertulang, berdarah, punya susunan saraf dan sebagainya, dalam bentuk susunan struktur biologis dan yang terbagi menjadi 2 wilayah  :

Wilayah yang bersifat tetap tidak berubah-ubah, tidak terpengaruh sama sekali dengan kondisi kesadaran organ o t a k, dan yang bekerja terus-menerus tanpa istirahat dan berhenti, selama hidupnya.

Seperti, organ  j a n t u n g serta organ lainnya dengan sistem-sistemnya.

Wilayah lainnya bersifat berubah-ubah dan tergantung kondisi kesadaran otak. Di saat kondisi otak  dalam gelombang Beta, maka semua organ siap bekerja aktif menjalankan tugasnya masing-masing, tetapi disaat kondisi  otak  dalam gelombang Alpha menuju Theta, maka semua organ tidak dapat berkerja atau dalam keadaan istirahat.

 

PENGENDALI TUBUH MANUSIA

Ruh-Nya  adalah pengendali utama seluruh tubuh manusia, khususnya yang dikendalikan langsung untuk organ-organ yang tugas-kerjanya dibawah sadar, seperti jantung, peremajaan sel-sel, sistem kekebalan tubuh, sirkulasi peredaran darah, cairan dan zat-zat makanan serta oksigen.

Sedangkan organ-organ lainnya, yang tugas-kerjanya dalam keadaan sadar, dikendalikan melalui unsur  jiwa.

J i w a -- adalah  unsur non-materi  yang mulai "dibangkitkan" oleh Allah SWT didalam tubuh manusia, sesudah ditiupkan Ruh-Nya, dengan tugas kerja mengendalikan gerakan seluruh organ-organ tubuh, melalui  o t a k  yang dalam kondisi sadar serta jaringan saraf-sarafnya. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun