SECARA UMUM
Banyak sudah diperbincangkanoleh para praktisi dan pakar meditasi, dengan pengalamannya masing-masing, apa yang disebut sebagai "Out of The Body".
Secara umum dapat digambarkan,bahwa badan kitamenjadi ringan dan terangkat keluar dari tubuh dan yang kemudian kita bisa menyaksikantubuh kita sendiri yang masih tetap tertidurditempat tidur, dimana sebelumnya tadi kita tidur.
Secara spesifik,para praktisimengalami sensasiyang berbeda-beda, menurut pengalamannya masing-masing.
Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi praktisikalangan mudauntuk mencari pengalamannya.
Sensasi pengalaman yang sangat menarik ini, a d a l a h  hal-hal yang boleh-boleh saja.
Â
MENURUT ISLAM
Namun Islamlebih memfokuskan pada pencarian cara-cara bagaimana bisa memanfaatkan kemampuanaktivitas  j i w a beserta  h a t i yang bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasahebat, disaat tubuh kita dalam keadaan tidur.
Kita pahami Out of The Body ini, a d a l a h  sebagai suatu peristiwa ketika unsur-unsur (non-fisik) ilaihiyahsebagai Ruh-Nya dan juga bathiniyahsebagai J i w a, keluar dari tubuh kita.
Ada 3 peristiwa p e n t i n g  :
- T i d u r a r t i n y a  Jiwa keluar dari tubuh, tetapi tetap dalam genggaman Allah, jadi bersifat pasif(bermimpi) dan dilepaskankembali dikala terbangundari tidurnya. Sedangkan  Ruh-Nya tetap masih didalam tubuh, sehingga tubuh tetap hidup -- surah Az-Zumar(39) ayat 42.
- W a f a t  berarti  Ruh-Nyakeluar dari tubuh dan kembali kepada Allah, sedangkan Jiwakeluar dari tubuh, dan masih tetap hidup di alam  lain.Tubuh sebagai jasaddi kuburkan,kembali ke tanah.
- T i d u r  dalam keadaan sadar a r t i n y a  J i w a keluar dari tubuhyang bermakna terlepasdari kungkungan pancaindera yang bersifat duniawi,yang kemudian memasukidalam dunia kesadaran universal, yang bisa bergerak bebas dari batasan dimensiruang dan waktu.
- Universal berarti selalu relevan,yang bisa digunakanuntuk segala bentukkebutuhan apa saja yang sedang diinginkan oleh manusia.Â
Â
TIDUR DALAM KEADAAN SADAR
Out of the body menurut butir ke-3 tersebut diatas yang menjadi fokus pengamatan kita, yang  a r t i n y a  :
- Tubuh kita tetap tidur dan bisa beristirahat secara fisik.
- Jiwa  a d a l a h  unsurnon-fisikyang mampu bekerja non-stop tanpa henti.
- Jiwa sebagai Sistem-Nafsani beserta sub-sistem, khusus   h a t i yang bisa bergerak bebas, dimana kita dapat mengambil manfaatnya atas kemampuannya.
- Jiwa yang bersihserta hatiyang sucidan ikhlas juga bisa menjadifu'aad,yaitu super sensitif sensor dengan getaran frekuensiyang sangat halus dan akurat, tetapi sangat kuat,
- sehingga bisa tune-in dengan frekuensi nur-illahi.
- Dari sinilah  j i w a bisa memperoleh segala ilmu bisa berupa  intuisi, ilham, inspirasi dan apapun namanya, yang dibutuhkandi dunia sadarnya.
Â
TIDAK SULIT DIAMALKAN
Semua ummat muslim, insya allah dapat melakukannya untuk memandu  j i w a-nya,bisa mencapai kondisi"sadar universal" dengan tubuh(fisik) dalam keadaan tidur.
Syarat utamanya a d a l a h  bersihkandan sucikanlah j i w a dan h a t i  kita lebih dahulu.
Tahapannya seperti  b e r i k u t  :
- Posisi celentang rileksditempat biasa kita tidur, dengan mata dipejamkan seperti hendak tidur, untuk mencegah masuknyarangsanganyang mengganggu, melalui pancaindera.
- Berdzikiryang berarti "mengingat Allah" dengan membaca bacaan Doa Nabi Yuunus, yang dijaharkansehingga dapat terdengar di telinga sendiri.
- Dengan tujuan agar o t a kkita mengikuti dan turut bersama membacanya.
- Berulang-ulang sampai o t a k kita menjadi lebih tenang dengan indikasimenurunnyapancaran getaran o t a k hingga mencapai frekuensi 13 - 8 Hz.
- Pada saat ini terlepaslah  kungkungan dominasipengaruh  o t a k beserta pancainderanya, terhadap  j i w asebagai sistem dan h a t i sebagai sub-sistemnya.
- Jiwa dapat memasuki dunia universal,dimana dapat bergerak kemanapun,bebas hambatan dimensi ruang dan waktu.
- H a t i yang bersih, suci dan ikhlassebagai fu'aad,berfungsi sebagai super sensitif sensor dengan getaran frekuensiyang sangat halus dan akurat, tetapi sangat kuat,sehingga dapat menjangkau dan bisa tune-in dengan frekuensi nur-illahi.
- Seluruh ilmu serta data apapun yang diperlukan oleh j i w asiap disediakan dan disalurkanmelalui getaran nur-illahi. Jalurini pernah digunakan oleh Malaekat Jibril, ketika menurunkan ayat-ayat suci Al-Qur'ansebagai wahyu pertamanya kepada Nabi Muhammad.
- Di awal-awal pengalamankita, aktivitas  j i w aini dirasakanseperti aktivitas pikiran biasanya di alam sadar.
- Namun dengan berjalannya pengalaman, kemudian kita menjadi yakin, bahwa aktivitas jiwa ini benar-benar  di dunia spiritual,bukan aktivitaspikirandidunia sadar. Seperti kita ketahui, bahwa pada saat ini, intensitas pancaran getaran otakmenurunpada frekuensi 13 - 8 Hz.
- Semakin lama, makin kita bisa merasakan, bahwa ternyata aktivitas jiwa inilebih halus, cepat, yang hasilnyapun tidak kalah bahkan lebih,bila dibandingkandengan pikiran, sebagai hasil otak kita di dunia sadar.
Â
Wallahu a'lam.
SELAMAT MENGAMALKAN