Mohon tunggu...
soekito prawiroatmodjo
soekito prawiroatmodjo Mohon Tunggu... Administrasi - pribadi

lulusan ITB 1959 jurusan mesin pensiunan PNS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita Bisa Memasuki Dunia Sadar Universal dengan Tubuh dalam Kondisi Tidur

12 Januari 2018   19:29 Diperbarui: 12 Januari 2018   19:33 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

TIDUR DALAM KEADAAN SADAR

Out of the body menurut butir ke-3 tersebut diatas yang menjadi fokus pengamatan kita, yang  a r t i n y a  :

  • Tubuh kita tetap tidur dan bisa beristirahat secara fisik.
  • Jiwa  a d a l a h  unsurnon-fisikyang mampu bekerja non-stop tanpa henti.
  • Jiwa sebagai Sistem-Nafsani beserta sub-sistem, khusus    h a t i  yang bisa bergerak bebas, dimana kita dapat mengambil manfaatnya atas kemampuannya.
  • Jiwa yang bersihserta hatiyang sucidan ikhlas juga bisa menjadifu'aad,yaitu super sensitif sensor dengan getaran frekuensiyang sangat halus dan akurat, tetapi sangat kuat,
  • sehingga bisa tune-in dengan frekuensi nur-illahi.
  • Dari sinilah  j i w a bisa memperoleh segala ilmu bisa berupa  intuisi, ilham, inspirasi  dan apapun namanya, yang dibutuhkandi dunia sadarnya.

 

TIDAK SULIT DIAMALKAN

Semua ummat muslim, insya allah dapat melakukannya untuk memandu  j i w a-nya,bisa mencapai kondisi"sadar universal" dengan tubuh(fisik) dalam keadaan tidur.

Syarat utamanya a d a l a h  bersihkandan sucikanlah j i w a dan h a t i  kita lebih dahulu.

Tahapannya seperti  b e r i k u t  :

  • Posisi celentang rileksditempat biasa kita tidur, dengan mata dipejamkan seperti hendak tidur, untuk mencegah masuknyarangsanganyang mengganggu, melalui pancaindera.
  • Berdzikiryang berarti "mengingat Allah" dengan membaca bacaan Doa Nabi Yuunus, yang dijaharkansehingga dapat terdengar di telinga sendiri.
  • Dengan tujuan agar o t a kkita mengikuti dan turut bersama membacanya.
  • Berulang-ulang sampai o t a k kita menjadi lebih tenang dengan indikasimenurunnyapancaran getaran o t a k hingga mencapai frekuensi 13 - 8 Hz.
  • Pada saat ini terlepaslah  kungkungan dominasipengaruh  o t a k beserta pancainderanya, terhadap  j i w asebagai sistem dan h a t i  sebagai sub-sistemnya.
  • Jiwa dapat memasuki dunia universal,dimana dapat bergerak kemanapun,bebas hambatan dimensi ruang dan waktu.
  • H a t i  yang bersih, suci dan ikhlassebagai fu'aad,berfungsi sebagai super sensitif sensor dengan getaran frekuensiyang sangat halus dan akurat, tetapi sangat kuat,sehingga dapat menjangkau dan bisa tune-in dengan frekuensi nur-illahi.
  • Seluruh ilmu serta data apapun yang diperlukan oleh  j i w asiap disediakan dan disalurkanmelalui getaran nur-illahi. Jalurini pernah digunakan oleh Malaekat Jibril, ketika menurunkan ayat-ayat suci Al-Qur'ansebagai wahyu pertamanya kepada Nabi Muhammad.
  • Di awal-awal pengalamankita, aktivitas  j i w aini dirasakanseperti aktivitas pikiran biasanya di alam sadar.
  • Namun dengan berjalannya pengalaman, kemudian kita menjadi yakin, bahwa aktivitas jiwa ini benar-benar  di dunia spiritual,bukan aktivitaspikirandidunia sadar. Seperti kita ketahui, bahwa pada saat ini, intensitas pancaran getaran otakmenurunpada frekuensi 13 - 8 Hz.
  • Semakin lama, makin kita bisa merasakan, bahwa ternyata aktivitas jiwa inilebih halus, cepat, yang hasilnyapun tidak kalah bahkan lebih,bila dibandingkandengan pikiran, sebagai hasil otak kita di dunia sadar.

 

Wallahu a'lam.

SELAMAT MENGAMALKAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun