Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Di Mana Ormas Dipijak, di Situ Konflik Dijunjung

8 Desember 2021   19:49 Diperbarui: 8 Desember 2021   19:51 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konvoi massa organisasi massa Pemuda Pancasila (ormas PP). | Kompas/ Wahyu Adityo Prodjo)

Selain itu, sentimen SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) juga berpotensi membuat konflik antar ormas menjelma menjadi konflik dengan skala besar. Hal itu diperkuat dengan faktor individu yang cenderung memiliki sifat 'sumbu pendek' atau mudah terpancing amarahnya. Hal-hal kecil lebih cepat meledak kalau kubu lawan berasal dari SARA yang berbeda.

Lemahnya aparat keamanan dalam hal pencegahan dini potensi konflik, juga membuat bentrokan kian subur. Tidak tegasnya tindakan hukum yang diambil aparat seolah-olah memberi legitimasi bagi ormas paramiliter untuk semena-mena dalam melakukan kegiatannya.

Memang, tidak ada satu pun entitas dan kekuasaan di Indonesia yang mampu mencegah masyarakat untuk berkumpul serta berserikat. Amanat itu tertulis di dalam UUD 1945 dan UU tentang HAM.

Beleid itu yang lantas menjadi legitimasi serta pijakan bagi masyarakat luas guna mendirikan berbagai macam organisasi massa, yang beberapa di antaranya acap kali terlibat konflik horizontal yang tak berkesudahan.

Selama mereka belum mampu menahan hasratnya untuk bertikai dan penindakan oleh aparat keamanan tidak tegas, maka konflik dan kekerasan fisik antar ormas palamiliter akan terus menghiasi laman berita dan layar kaca kita di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun