Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menguak Isi Kepala Orang yang Gemar "Bawa-Bawa" Pejabat Saat Terlibat Konflik

25 November 2021   18:41 Diperbarui: 25 November 2021   18:46 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konflik yang melibatkan keluarga pejabat. | ottawakravmagaacademy.ca

Ketenangan para penumpang di Bandara Soekarno-Hatta tiba-tiba terusik karena ulah dua sosok perempuan yang terlibat adu mulut yang sangat panas. Keduanya terdengar saling mencaci dengan ujaran "gila", layaknya adegan dalam sinetron.


Usut punya usut, keributan yang berakhir viral itu melibatkan ibu dari Anggota DPR Arteria Dahlan dengan sosok perempuan muda, yang mengaku anak jenderal TNI.

Masalahnya, sih, amat sepele. Drama itu dipicu karena Arteria beserta kerabatnya dianggap menghalangi jalan perempuan bernama Anggiat Pasaribu ketika dirinya keluar dari pesawat. Insiden itu berujung saling melapor ke pihak kepolisian. Akan tetapi, pada akhirnya mereka bersepakat untuk mencabut laporan, lantas memilih jalur kekeluargaan alias berdamai.

Peristiwa yang cukup identik sebelumnya juga sempat ditemui di wilayah Lampung. Tiga orang pelaku pengeroyokan perawat di Puskesmas Kedaton mengaku keluarga pejabat di instansi pemerintah. Ketiganya memaksa untuk merebut tabung oksigen milik puskesmas. Hal itu mereka lakukan dengan dalih hendak merawat salah satu anggota keluarga mereka yang sakit.

Saat sedang memaksa untuk mengambil tabung oksigen itu, para pelaku mangaku sebagai keluarga salah satu pejabat yang bertugas di Dinas Kesehatan Lampung.

Anehnya, dalam kasus itu, Arteria turun tangan secara langsung untuk mewakili kerabat tersangka. Ia meminta penyidik guna menangguhkan penahanan ketiga tersangka kasus pengeroyokan tersebut, alih-alih membantu pihak korban yang telah mereka bikin babak belur.

Adapun pada Juli 2021 lalu, seorang anak remaja diamankan petugas di Tangerang Selatan lantaran melawan saat ia ditegur tidak mengenakan masker. Sama seperti pelaku lain, ia berani berlagak sok jagoan karena mengaku sebagai famili jenderal.

Sebetulnya masih banyak fenomena lain yang terjadi di tengah masyarakat yang acap melibatkan jabatan tertentu dalam sebuah konflik. Apa Anda sendiri pernah melakukan pendekatan yang sama?

Lalu, mengapa orang gemar melibatkan nama pejabat manakala terjerat konflik?

Seorang psikolog klinis, Nuzulia Rahma Tristinarum, menyebut, ada dua pemicu kecenderungan seseorang yang terlibat konflik dengan membawa-bawa jabatan, yakni superioritas dan karakter/mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun