Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Banksy, "Nabi" Para Seniman Jalanan dari Inggris

22 Agustus 2021   14:38 Diperbarui: 22 Agustus 2021   14:38 1976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mural karya Banksy sebagai kritik terhadap media yang mengabarkan korban perang dan serangan teroris. | (mh/as) via amp.dw.com

"Art should comfort the disturbed and disturb the comfortable." — Banksy, Bristol-based street artist

Sosok seniman misterius ini dikenal atas keahliannya dalam mengubah dinding di tepi jalan layaknya kanvas. Tidak sekedar mengandung nilai estetika tinggi, karya-karyanya juga sarat akan kritik sosial.

Banksy, begitu ia menjuluki dirinya. Dia adalah sosok seniman yang menjadikan anonimitas sebagai senjata serta perisai dalam menggubah setiap karya seninya yang fenomenal dan monumental.

Meski tidak ada satupun yang tahu siapa sejatinya sosok di balik nama Banksy, ia adalah seorang seniman terkemuka dan paling disegani di negeri Ratu Elizabeth.

Tidak ada wawancara atau paparazi yang dapat mengungkap lebih banyak tentang identitas sosok seniman jalanan, aktivis, serta kritikus Inggris itu. Beberapa orang telah mencoba mengungkap jati dirinya, tetapi selalu berujung pada kegagalan.

Potret Banksy saat sedang membuat sebuah stensil di Bristol, Inggris. | Steve Lazardies via BBC.com
Potret Banksy saat sedang membuat sebuah stensil di Bristol, Inggris. | Steve Lazardies via BBC.com

Ada beberapa potret yang menunjukkan Banksy tengah membuat sebuah mural di berbagai tempat. Namun sayangnya, dia sama sekali tak menunjukkan wajahnya.

Saking fenomenalnya, majalah Time AS pernah memasukkan namanya ke dalam daftar "100 orang paling berpengaruh di dunia" pada tahun 2010. Banksy sejajar dengan figur publik lain, seperti Barack Obama, Steve Jobs, dan Lady Gaga.

Pria paruh baya tersebut telah mengenal seni jalanan sejak 1980. Namanya makin melejit usai karya-karyanya yang selalu dibumbui kritik terhadap pemerintahan sering mencuri atensi awak media pada tahun 1990-an.

Karya-karyanya bisa muncul kapan saja dan di mana saja. Sebab, dia tidak hanya berkarya pada siang hari saja, tetapi juga malam hari. Tak hanya terbatas di tanah Britania, tetapi juga di berbagai penjuru dunia. Magnum opus-nya dapat dijumpai mulai dari daratan Eropa, Timur Tengah, Amerika, hingga Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun