Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tampan Dibela, Jelek Dihujat, Paradoks Pembelaan terhadap Pelaku Kriminal

8 Juli 2021   17:53 Diperbarui: 8 Juli 2021   18:01 1724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaku insiden balap liar, Cameron Coyle Herrin, yang menewaskan ibu dan anak. | Tribunnews.com

Bahkan, ada seorang netizen yang tanpa malu menyuarakan keadilan bagi Herrin. Ia merasa idolanya pantas untuk diberi diskon vonis. Padahal, sang pelaku telah mendapat diskon, yang awalnya dituntut 30 tahun, hanya diganjar 24 tahun saja.

"Pada intinya gua ngerasa keberatan dia dihukum 24 tahun. Mana masih muda, tapi kasian juga korbannya," tulis salah satu netizen.

Mereka juga berdalih, insiden yang sama mungkin saja terjadi pada diri mereka di masa depan, yang menjadi justfikasi jika aksi Herrin dalam menghilangkan nyawa bisa dimaklumi dan dilupakan.

Konyolnya, ada pula yang mengaku rela menemani Herrin untuk mendekam di penjara selama menjalani hukuman.

"Gue sih rela nemenin dia dipenjara," tulis salah seorang pengguna Tiktok.

"Tapi emang ganteng, bukan ngebela ya btw. Kalau disuruh nemenin dia gue nggak nolak lah," sahut netizen lain.

Bukankah sangat menggelitik nalar jika ada manusia yang rela tinggal di penjara untuk menemani para pelaku kejahatan hanya karena mereka ganteng?

Memberi dukungan kepada seorang yang jelas-jelas telah terbukti melakukan aksi kejahatan bukan sikap yang tepat. Sebab, atas tindakan bodohnya itu orang-orang terdekat korban harus kehilangan.

Dengan memberikan dukungan kepada Herrin, artinya mereka tidak menaruh simpati sedikit pun terhadap korban dan keluarga yang ditinggalkan. Seolah-olah masalah nyawa manusia bisa dimaafkan dengan hanya bermodalkan paras yang good looking bak personil One Direction.

Dalih tidak bersalah juga sudah tak lagi relevan saat pengadilan telah memutus perkara. Begitu halnya dengan hukuman yang harus dijalaninya akibat kejahatan yang ia lakukan.

Jessica Raubenolt dan Lillia. | Twitter @Cauiee
Jessica Raubenolt dan Lillia. | Twitter @Cauiee
Akan sangat sulit merasakan kesedihan dan rasa kehilangan pada diri seseorang jika kita tidak menempatkan posisi kita sejajar dengan hati mereka. Kehilangan orang yang dicintai akan membuat dunia seakan-akan runtuh. Hari-hari mereka tidak akan pernah sama lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun