Sebuah desain yang mungkin dinamai "desain-ibu-kota-paling-baru-new-gres-fix-ashiap-dieksekusi" oleh tim arsiteknya itu memperlihatkan visual bangunan menyerupai burung garuda.
Gimana? pic.twitter.com/jeD50us8mV--- Ogie Hartantyo (@ogiehart) March 29, 2021
Viralnya desain istana negara berwujud burung garuda itu bermula dari konten akun Twitter @ogiehart yang kemudian menjadi bahan ghibah warganet. Tagar "Kalimantan" sempat menjadi trending topic Twitter pada 30 Maret 2021.
Menyikapi hal itu, Dirjen PUPR, Diana Kusumastuti, juga telah mengonfirmasi bahwa gambar yang beredar di internet adalah desain resmi pemerintah, hanya saja statusnya belum final.Â
Ternyata, bukan hanya tim Urban+ yang pemerintah libatkan dalam perencanaan desain istana negara. Konsep berbentuk lambang negara itu dirancang Nyoman Nuarta, sosok pematung di balik patung Garuda Wisnu Kencana di Bali.
Nyoman disebut-sebut juga mengikuti sayembara yang digelar pemerintah. Ia berhasil menyisihkan arsitek kenamaan lain, seperti Yori Antar, Gregorius Supie Yolodi, dan Sibarani Sofian.
Nama terakhir adalah kepala arsitek tim Urban+ yang merancang konsep "Nagara Rimba Nusa". Namun, belum ada kabar, mengapa nama pematung itu mendadak dilibatkan dalam perancangan desain.
Penglibatan sosok pematung, menurut Diana, karena Nyoman Nuarta memiliki 'jiwa arsitek'. Ya, arsitek dan pematung memang bisa bekerja bersama. Namun, keduanya adalah profesi yang berbeda.
Pun, belum ada laporan mengapa desain istana negara pemenang sayembara ibu kota baru kini berubah menjadi burung garuda. Jauh berbeda dari desain awal.
Saya sendiri sejatinya amat mendukung langkah pemerintah dalam melibatkan para seniman lokal. Hal itu menandakan negara mengapresiasi talenta generasi penerus bangsa. Apalagi, beliau adalah seniman besar yang sudah melahirkan banyak karya menakjubkan.
Sebagai sesosok pematung, mendesain istana negara berbentuk burung garuda kiranya amat wajar. Bahkan saya berani menyebut desain itu begitu memesona, artistik, sekaligus monumental!