Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Megan Rapinoe, Joe Biden, dan Kesetaraan Gender

26 Maret 2021   01:17 Diperbarui: 26 Maret 2021   01:27 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Megan Rapinoe bertemu dengan Joe Biden di Gedung Putih untuk membicarakan kesetaraan gender (dan gaji) bagi pesepak bola putri, Rabu waktu setempat, (24/3/21). | Twitter @BRFootball

Lewat sepakbola, Megan Rapinoe memperjuangkan hak-hak kaum minoritas dan kesetaraan gender ketika politik identitas memanas.

Salah satu sisi kelam di dunia sepak bola yang belum bisa seutuhnya diselesaikan dengan baik adalah perihal diskriminasi gender. Aroma maskulinitas masih terus mendominasi setiap sisi lapangan hijau.

Isu itu terus berhembus seiring dengan maraknya kasus yang dialami oleh para pesepak bola wanita. Mereka kerap kali menerima diskriminasi dan perlakuan tak adil dari klub, liga, bahkan federasi.

Meskipun sudah sering digaungkan, isu itu belum juga menemukan titik terang. Namun, para aktivis yang bergerak demi terciptanya kesetaraan gender, menolak untuk angkat tangan. Mereka akan terus menuntut keadilan.

Tak satupun atlet wanita Amerika Serikat (AS) yang bisa menyaingi kerasnya upaya Megan Rapinoe dalam memperjuangkan dan menyuarakan kesetaraan gender.

Pesepak bola putri berusia 35 tahun yang saat ini bermain untuk klub OL Reign itu adalah peraih medali emas Olimpiade dan dua kali juara Piala Dunia Wanita (WWC).

Sang pemain menjadi sosok yang paling vokal dalam memperjuangkan hak-hak kaum minoritas, khusunya kaum Hawa, di dalam maupun di luar lapangan hijau.

Pada 2019 lalu, ia kembali mengajukan tuntutan untuk mewakili timnas sepak bola putri AS (USWNT) perihal adanya diskriminasi terhadap pemberian gaji.

Gugatan ini ditujukan kepada Federasi sepak bola Negeri Paman Sam (USSF) yang menggaji pesepak bola putri jauh lebih kecil daripada pesepak bola pria.

Selain itu, ada dua poin dari pernyataan pihak USSF yang dikecam Rapinoe serta pemain di timnas wanita lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun