Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sleep Streamer, Kalau Rebahan Saja Dibayar, Ngapain Bangun?

8 Maret 2021   12:38 Diperbarui: 10 Maret 2021   11:23 1482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
YouTuber asal Inggris berjuluk Super Mainstream meraup Rp39 juta dari konten rebahannya selama 5 jam pada platform Twitch. | Tangkapan layar dari akun YouTube/Super Mainstream

Meski populer pada ketiga media sosial itu, menurut New York Times, tayangan manusia rebahan pertama kali dijumpai dalam media sosial berbasis konten live streaming, LiveNow.

Zach Clayton, ialah makhluk yang patut kita persalahkan atas absurditas konten rebahan. Dialah manusia yang pertama kali mempopulerkan sleep streamer pada tahun 2015 silam.

Meski terkesan absurd dan mengobok-obok logika, video orang rebahan laris manis dan memiliki banyak penggemar. Lebih konyolnya lagi, para penggemar mereka pun rela memberikan donasi!

Nominal saldo yang normalnya cuman bisa kita peroleh dengan bekerja selama setahun, bahkan hingga puluhan tahun, mereka peroleh cuman dalam semalam saja. Sambil rebahan pula!

Itu menunjukkan kalau siaran langsung sambil rebahan memang populer untuk dilakukan, dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan. Jika video mereka bisa tetap populer, "sleep streamer" bisa menjadi pekerjaan impian kaum rebahan, yang bikin kaya cuman dengan mendengkur.

Aku yang sempat menonton video mereka, merasa benar-benar bingung sembari geleng-geleng kelapa. Apa sebenarnya yang asik saat menonton orang sedang rebahan? Poin menariknya di mana???

Dorongan apa yang bikin penontonnya rela merogoh uang–yang sudah cukup buat buat beli siomay? Kenapa mereka nggak beli siomay yang dapat dimakan dan bikin perut kenyang?

Lupita, 18 tahun, rutin menonton siaran langsung orang tidur. Cewek asal AS itu mengaku tertarik dengan kolom live chat pada YouTube yang terus aktif sepanjang malam. Sementara itu, penonton lainnya merasa bisa rileks hanya dengan menonton orang terlelap, alih-alih tidur sendiri.

Setelah ini, mungkin diriku akan benar-benar serius mempertimbangkan untuk menyusul jejak mereka. Aku hanya butuh beberapa penggemar setia saja yang rela menonton aku ngiler dan memberikan duit recehnya untuk didonasikan.

Eksistensi mereka seolah-olah menjadi antitesis dari apa yang telah kita yakini selama ini bahwa supaya bisa kaya, kita perlu bekerja keras. Mereka bahkan bisa kaya mendadak cuman dengan rebahan saja. Tanpa sedikit pun berkeringat.

Tidur pulas sembari ngorok dan ngiler, begitu mata melek sudah otomatis tajir melintir. Fenomena sleep streamer ialah definisi sesungguhnya dari kredo yang berbunyi, "bangun tidur ku terus kaya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun