Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Simak 5 Cara Lindungi Diri dari Jeratan Sextortion

6 Maret 2021   11:45 Diperbarui: 12 Maret 2021   17:00 1866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sextortion atau pemerasan seksual termasuk kejahatan siber| Sumber: Thinkstock/AndreyPopov via Kompas.com

Korban pemerasan seksual cenderung akan melapor ke polisi saat kondisinya sudah habis-habisan atau ketika sudah kehilangan banyak uang, seperti yang dialami oknum PNS di Riau tersebut.

Bahkan, selama pandemi, berdasarkan data yang dimiliki Reinhard, pemerasan seksual terus mengalami peningkatan. Hal itu karena banyak yang berdiam diri di rumah akibat pandemi Covid-19. 

Media sosial kerap menjadi pelarian bagi netizen guna menghilangkan kebosanan. Pada saat yang sama, bahaya juga dapat mengintai kalau tidak berlaku bijak saat berinteraksi dalam media sosial, terlebih dengan orang asing.

Bayangkan saja, konten kamu yang tak senonoh dikirimkan ke atasan, teman-teman, atau keluarga, dampaknya akan benar-benar beracun sekaligus korosif.

Tak hanya kerugian materi, korbannya pun akan mengalami stres dan trauma berkepanjangan. Apalagi, kalau konten privat mereka sudah diekspose pelaku, keselamatan jiwa korban pun terancam.

Bahkan, di Inggris, banyak korban yang nekat mengakhiri hidup mereka sendiri akibat tertimpa sextortion. Jadi, dampak yang dapat ditimbulkan oleh kejahatan tersebut sangatlah mematikan.

Untuk mengindari sextortion, kamu bisa menerapkan beberapa tip berikut supaya aktivitas kamu dalam media sosial tidak berujung pada malapetaka.

1. Bijak di Depan Kamera
Hindari guna mengambil foto diri dalam keadaan "polos". Cukup dirimu saja yang mengagumi kemolekan fisikmu. Jangan libatkan orang lain sebab bisa berakibat sangat fatal. 

Abaikan setiap permintaan siapa saja yang ingin melihatmu dalam kondisi "polos" walaupun kamu percaya kepadanya. Dan, jangan mudah tergoda.

2. Jangan Berkirim Konten
Bagian ini paling krusial. Sebagian besar korban sextortion ialah orang yang telah membagikan "konten privatnya" kepada pelaku. 

Oleh karena itu, jangan berkirim konten apapun, khususnya yang berbau privat. Kamu harus tahu jika jejak digital sulit dihapus. Begitu kamu mengirimnya, kamu tak akan memiliki kendali ke mana dan untuk apa konten itu dipergunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun