Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dari San Diego Hills Netizen Belajar: Hidup Sudah Susah, Meninggal pun Mahal

4 Maret 2021   06:02 Diperbarui: 10 Mei 2022   05:40 3137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemakaman modern, sumber: Thinkstock via KOMPAS.COM

Sementara itu, dalam waktu yang sama, ada segilintir orang yang memanfaatkan kelangkaan lahan pemakaman, tak lain demi melipatgandakan nominal uang di rekening pribadinya.

Pada 2014 lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram atas pemakaman mewah. Fatwa tersebut dikeluarkan karena semakin maraknya bisnis lahan pemakaman di negeri ini, tetapi menawarkan kemewahan.

"Fatwa ini fokusnya pada bisnis jual beli pemakaman yang sudah mulai marak di Indonesia," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat, Asrorun Niam Sholeh, Selasa (25/2/2014).

Ia mengungkapkn bahwa MUI acapkali mendapatkan keluhan dari masyarakat mengenai mahalnya biaya pemakaman khususnya di Jakarta. Ia menyebut salah satu komplek pemakaman umum yang bisa dikatakan mewah di Karawang.

Hidup Susah, Meninggal Pun Mahal

Tak jauh dari sana, atau sekitar 60 km dari areal San Diego Hills, Ade Effendi merasa gelisah ketika membayangkan sulitnya dalam mencari lahan makam bagi dirinya kelak.

Pada usianya yang sudah senja, warga Mampang Prapatan tersebut memiliki sebuah harapan yang sangat sederhana. Ade hanya ingin saat tiba waktunya, dia bisa dibaringkan di pemakaman yang masih terjangkau oleh keluarganya.

Ade hanya salah satu dari sekian banyak orang miskin di seluruh penjuru Bumi Pertiwi, yang bahkan untuk makan tiap hari saja sudah amat kesulitan, apalagi untuk mengurus biaya pemakaman yang semakin hari semakin mahal.

Fasilitas TPU yang seharusnya gratis pun kerap digunakan sebagai ajang bancakan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab dan mereka yang ingin mengeruk keuntungan di atas kematian orang lain.

Keberadaan areal pemakaman mewah adalah bentuk komersialisasi makam lantaran hanya akan bisa diakses oleh lapisan menengah ke atas. Seharusnya semua orang berhak untuk mendapat lahan makam dengan gratis, terlepas apapun stratifikasi sosialnya.

Fenomena makin mahalnya harga lahan pemakaman itu membuat saya semakin sadar diri. Selama saya bekerja banting tulang setiap hari, ternyata belum cukup mampu guna memesan secuil tanah pun di San Diego Hills.

Apakah rekan Kompasianer dan pembaca yang budiman berminat untuk memesan salah satu kavling di sana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun