Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

"Bodo Amat", Sebuah Seni Merayakan Ghosting

28 Februari 2021   20:11 Diperbarui: 28 Februari 2021   20:44 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ghosting! | Azbigmedia.com

Kamu nggak perlu khawatir berlebihan. Nggak ada bukti jika doi ngilang karena dirimu. Kebanyakan dari mereka ngilang karena diri mereka sendiri. Mereka yang belum siap dan juga nggak dewasa. Jadi, berhentilah nyalahin diri sendiri. Buang semua pikiran negatif itu.

Ghosting memang tidak mengenal jenis kelamin. Tapi, sebagian besar praktik itu lebih sering dilakukan laki-laki. Hindari menjadi ghoster (pelaku) bagi gebetan atau pasanganmu karena hukum karma akan menantimu di kemudian hari.

Nah, biar kamu tidak menjadi ghostee (korban) serta bisa menghindari kang ghosting, persiapkan diri Kamu sedini mungkin. Perhatikan hal-hal berikut.

#1 Takut Berkomitmen
Mereka yang bakat ghosting cenderung menghindari komitmen. Misalnya doi Superman, komitmen itu kryptonite-nya. Ghoster akan menghindari komitmen. Ya, karena memang doi dari awal nggak ada niatan menjalin relasi jangka panjang.

#2 Suka Ogah-Ogahan
Para ghoster bisa juga bisa dideteksi dari sikap mereka yang demen ogah-ogahan, misalnya, balas chat atau telpon Kamu. Meski belum di-ghosting, tanda-tanda itu biasanya sudah bisa terlihat di awal. Mereka selalu punya seribu alasan buat menghindar darimu.

#3 Nggak Konsisten
Konsistensi cuman dimiliki sama orang yang benar-benar serius dan memiliki komitmen. Sementara buat para ghoster, nggak ada kata konsisten di kamusnya. Kamu kudu waspada sama mereka.

#4 Demen Bohong
Nggak ada satupun orang yang demen dibohongin, ya kan? Tukang ghosting cenderung suka bohong, lho. Kalau doi jago bohong, nggak perlu heran kalau tiba-tiba aja doi ngilang pas kamu lagi sayang-sayangnya.

#5 Empatinya Rendah
Dalam relasi, empati bisa ditunjukkan lewat perhatian. Jika doi cuek-cuek aja sama kondisi dan perasaanmu, doi juga bakal ghosting-in kamu ke depannya, tanpa rasa bersalah.

Kalau Kamu sudah menemukan poin-poin di atas pada diri doi, mending mulai saat ini Kamu harus mulai move on atau setidaknya siapin mentalmu karena bisa jadi suatu saat doi bakalan ghosting juga.

Jangan mendasarkan penilaian cuman dari tampang atau penampilannya saja. Sebelum memutuskan menaruh hati ke doi, sebaiknya kenali lebih dulu sikapnya agar kamu terhindar dari ghosting.

Hubungan yang dimulai dari aplikasi kencan atau media sosial, lebih rentan terjadi praktik ghosting. Media sosial memang bikin Kamu lebih mudah buat ketemu sama orang baru. Di saat yang sama, juga memudahkan Kamu untuk menjadi ghostee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun