Sedangkan bagi pelapak, mereka tetap bisa menjalankan usahanya dengan cara memanfaatkan popularitas kicauan figur publik yang tengah viral. Cukup adil, kan?
Akan tetapi, hal tersebut tak berlaku bagi mereka yang tak menghendaki eksistensi akun-akun jualan yang numpang eksis di kolom komentar. Jika memang demikian, hindari untuk menggelar lapak di kolom komentar mereka, agar aktivitas dagang kamu tak mengganggu orang lain. Masih banyak akun lain yang bersedia ditebengi lapak jualan kamu, kok.
Bila dilihat secara sekilas, trik pemasaran itu memiliki kesamaan dengan "social climber". Mereka sama-sama numpang eksis terhadap akun-akun yang tengah terkenal atau viral untuk mendongkrak citra dan popularitas (produk dagangan) mereka secara instan.
Bedanya, pemanjat sosial melakukannya atas dasar pemenuhan aktualisasi diri, sedangkan para pelapak melakukannya untuk kepentingan berdagang dan tidak merugikan secara moril dan materiil.
Tidak ada hal yang salah terkait strategi penjualan semacam itu. Numpang lapak menjadi salah satu cara bagi para pelaku usaha, terutama UMKM, untuk bertahan hidup pada kondisi sulit akibat pandemi Covid-19. Strategi itu merupakan wujud mekanisme adaptasi agar mereka dapat bertahan dari ancaman kepunahan.
Idealnya, untuk meningkatkan penjualan lapak daring, kamu terlebih dahulu harus membangun komunitas karena follower bisa membantu meningkatkan visibilitas, brand-awareness, dan engagement.
Namun, jika cara tersebut tidak mudah dilakukan dengan jumlah follower yang dimiliki saat ini, kamu bisa mengadopsi beberapa tips numpang lapak berikut:
1. Pilih Akun Viral
Faktor paling krusial dalam trik numpang lapak adalah memilih akun-akun yang tengah viral. Kamu harus mengikuti akun figur publik taruhlah artis, dai, selebtwit, pejabat, politisi, Youtuber, influencer, atau akun sejenisnya yang mempunyai banyak pengikut.
Selipkan lapak kamu di kolom komentar mereka dengan didahului kata-kata yang sopan dan bisa menarik perhatian calon konsumen kamu.
Semakin banyak pengikutnya, maka akan semakin tinggi pula konversi penjualan barang dagangan kamu. Selain itu, kamu juga dapat menjangkau calon konsumen yang lebih luas. Di mana hal itu akan sulit dicapai jika tak memiliki banyak follower.