Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Atletik Artikel Utama

Telinga Cauliflower, Lencana Kehormatan Petarung UFC

27 Oktober 2020   21:25 Diperbarui: 28 Oktober 2020   11:35 5437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Telinga Cauliflower Khabib Nurmagomedov | getty images via talksport.com

Bentuk telinga Cauliflower disebabkan kerusakan pada daun telinga yang tak kunjung ditangani. Bagian telinga yang rusak tersebut akan terisi dengan darah kental. Jika dibiarkan, maka darah akan mengeras dan menjadi bentuk telinga kembang kol yang permanen.

Penamaan Cauliflower Ear sendiri tidak lain karena bentuk daun telinga mirip dengan struktur kembang kol. Cedera tersebut didapatkan dari pukulan keras berkali-kali yang menjadi ciri khas full contact sport seperti UFC.

Sebenarnya, telinga Cauliflower dapat disembuhkan dengan perawatan sedini mungkin untuk mencegah deformitas permanen. Diperlukan prosedur operasi untuk mengangkat jaringan yang rusak. Pemakaian pelindung kepala (headgear) juga dapat digunakan untuk mencegah cedera Perichondrial Hematoma.

Namun, para petarung UFC hanya mau menggunakan headgear pada saat latihan. Sebagian besar dari mereka juga menolak untuk melakukan prosedur operasi guna menyembuhkan telinga mereka.

Sebagai seorang petarung sejati, mereka menolak cara tersebut. Alih-alih malu atau khawatir dengan adanya deformasi pada bentuk daun telinga, mereka justru bangga. Bahkan ada sebagian petarung yang sengaja mencederai telinganya sendiri agar terbentuk Cauliflower yang dianggap sebagai trofi hidup.

Sebuah tafsir yang lazim di dalam dunia pertarungan, semakin besar Cauliflower yang dimiliki, maka semakin tangguh seorang petarung. Bagi mereka, cedera itu bukan merupakan sebuah trauma atau cacat, melainkan ciri khas seorang atlet kontak fisik.

Telinga Cauliflower merupakan lencana kehormatan yang menunjukkan petarung tersebut memiliki jam terbang tinggi dan pengalaman bertarung yang mumpuni.

Hal itu diungkapkan oleh Randy Couture, seorang aktor sekaligus mantan petarung UFC. Ia menganggap telinga Cauliflower saat ini telah berubah menjadi lencana kehormatan dalam full contact sport.

Apa yang dahulu dianggap sebagai cedera yang tidak enak dipandang, telah menjadi lencana hidup bagi para petarung yang mampu menciptakan rasa hormat.

Bukannya tanpa bahaya, kondisi cedera yang sangat fatal pernah dirasakan oleh seorang petarung wanita UFC asal Negeri Paman Sam, Leslie Smith.

Darah mengucur deras dari telinga Leslie Smith. Telinga Cauliflower-nya meledak usai mendapat pukulan keras dari Jessica Eye (16/11/14). | Ed Mulholland via espn.com
Darah mengucur deras dari telinga Leslie Smith. Telinga Cauliflower-nya meledak usai mendapat pukulan keras dari Jessica Eye (16/11/14). | Ed Mulholland via espn.com
Telinga Cauliflower Leslie meledak usai menerima pukulan jap keras dari Jessica Eye dalam laga UFC 180 pada 2014 silam. Ya, meledak! Bukan hiperbola. Telinga Leslie benar-benar meledak kala itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun