Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Shin Tae-yong Buru Pemain "Raksasa", Apa Urgensinya?

23 September 2020   13:22 Diperbarui: 24 September 2020   14:21 1990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong bersama skuat timnas Indonesia U-19 menjalani pemusatan latihan di Kroasia | pssi.org

Skuat timnas Indonesia U-19 | pssi.org
Skuat timnas Indonesia U-19 | pssi.org
Menilik postur tubuh rata-rata pemain timnas yang tidak tinggi dan tidak pula kekar, sejatinya tidak harus dilihat dari sisi negatifnya saja.

Pasalnya, mantan pelatih timnas U-19, Indra Sjafrie, sudah membuktikannya. Postur tubuh kecil memungkinkan para pemain Indonesia untuk bergerak lebih lincah dibandingkan dengan pemain-pemain yang berpostur lebih besar.

Bermodalkan skuat mungil dan racikan strategi yang sedap dalam hal tampilan dan rasa, Indra sukses membawa timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2013 di rumah sendiri.

Sepak bola tidak melulu perkara fisik semata, ada hal-hal lain yang tidak kalah krusial seperti teknik individual, mental, tingkat intelegensia, dan strategi yang diterapkan oleh sang pelatih. Dimana seluruh faktor tersebut saling berkaitan dan bisa menentukan hasil sebuah laga.

Berbeda dengan cabang olahraga lain. Di sepak bola postur tubuh yang dibutuhkan akan bergantung pada posisi pemainnya. Misalnya saja kiper, diharamkan untuk mereka yang berpostur pendek. Begitu pula dengan bek tengah, dianjurkan bagi pemain berpostur tinggi.

Kelebihan postur kedua posisi tersebut memainkan peranan yang sangat vital karena aktivitas mereka di atas lapangan yang penuh dengan duel-duel udara serta kemampuan melakukan body charge.

Lain halnya dengan yang berposisi bek sayap, gelandang, penyerang sayap, dan striker. Postur tubuh mereka akan disesuaikan dengan kebutuhan taktik yang diterapkan oleh pelatih sehingga postur pemainnya akan sangat beragam.

Kebutuhan pemain berpostur tinggi di skuat timnas U-19 cukup mendesak jika bercermin pada laga versus Bulgaria yang berakhir dengan skor cukup telak (3-0) untuk kemenangan timnas Lavovete.

Meski mampu mengimbangi permainan skuat asuhan Angel Stoykov pada babak pertama, pasukan timnas U-19 nampak kuwalahan saat beradu badan dan duel udara dengan para pemain Bulgaria yang memiliki postur "raksasa".

Gol pertama Bulgaria yang disarangkan oleh Martin Petkov melalui sundulan mengungkapkan kelemahan tim asuhan Shin walaupun sudah bermain ngotot sepanjang laga. Gol tersebut sekaligus menjadi bukti postur tubuh, pada momen tertentu, memang benar-benar sangat menguntungkan bagi sebuah tim.

Selain krusial ketika duel udara, postur tubuh juga erat kaitannya dengan power pemain ketika melakukan body charge. Pasca laga tersebut Shin mengatakan akan mengadakan program penguatan power untuk para pemain agar lebih siap saat melawan tim yang bertubuh tinggi dan kekar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun