Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Peran Istri Klopp Akhiri Kutukan "You'll Never Win Again" Liverpool

27 Juni 2020   23:43 Diperbarui: 28 Juni 2020   10:39 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Klopp with Ulla Sandrock | The Sun

Setelah 30 tahun, akhirnya kutukan You'll Never Win Again bagi Liverpool pun sirna. Fiuh ~

Liverpool mengukuhkan diri sebagai juara Premier League 2019/20 setelah Manchester City kalah 1-2 dari Chelsea di Stamford Bridge (26/6/2020). Dengan ini, poin Liverpool sudah tidak mungkin lagi dikejar oleh The Citizen, pesaing terdekatnya.

Menjadi gelar ke-19 bagi The Reds setelah kali terakhir mantan klub Steven Gerrard itu menjuarai liga pada musim 1989/1990.

Sepertiga abad bukanlah waktu yang singkat. Dibutuhkan sebuah kesabaran, baik untuk meramu tim yang kuat maupun membangun mental baja--guna meredam ejekan dari fans lawan.

Dalam masa penantiannya, Liverpool sangat identik dengan sebutan tim besar yang kerap lengah dan kehilangan poin dari tim-tim gurem, namun begitu tangguh jika bersua sesama tim The Big Six.

Selain menghentikan kutukan selama 30 tahun, raihan trofi Liga musim ini sekaligus mengakhiri julukan tim "Robin Hood" pada Liverpool.

Klopp at Anfield | dailymail.co.uk
Klopp at Anfield | dailymail.co.uk
Optimisme Klopp sudah terlihat ketika pertama kali ia menjejakkan kakinya di Anfield sebagai manajer Liverpool pada 8 Oktober 2015 silam.

"Kita bisa menunggu, saya tidak ingin mengatakan kita harus menunggu selama 20 tahun. Tetapi ketika saya duduk di sini, dalam empat tahun, saya cukup yakin kita akan memenangkan gelar. Saya cukup yakin! Jika tidak, mungkin saya akan melatih tim di Swiss selanjutnya." Ujar manajer kelahiran Stuttgart tersebut.

Sebuah pesan dari Klopp dalam konferensi pers pertamanya untuk Liverpool yang mampu menyulap "Tim Cap Bango"--julukan para pembenci Liverpool di Indonesia--menjadi tim bermental juara.

Namun, optimismenya saat itu masih belum cukup mampu mengantarkan kemenangan kala bersua Tottenham Hotspur pada 17 Oktober 2015. Laga berakhir imbang dengan skor kacamata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun