Masyarakat Penentu Kemajuan Pariwisata Kulon Progo

Kulon progo merupakan sebuah kabupaten yang terletak di daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Kulon Progo terletak di sebelah barat Provinsi Daerah Isimewa Yogyakarta sesuai dengan namanya 'kulon' yang dalam Bahasa Jawa berarti barat.

Kulon Progo sendiri memiliki letak daerah yang strategis yaitu berada di jalur lintas perekonomian pulau Jawa bagian selatan. Selain itu, Kulon Progo juga dilewati pegunungan Menoreh yang sangat sejuk dan hijau. Pemandangannya pun mempunyai keiunikan tersendiri.

Hanya sedikit orang yang tahu menahu tentang daerah ini. Walau begitu kekayaan alam dan potensi pariwisata di Kabupaten Kulon Progo sangatlah melimpah. Dari perkebunan teh, pantai, sawah yang luas, hutan, semua ada di Kabupaten Kulon Progo. Contohnya adalah sungai Mudal, Suroloyo, Pantai Glagah, dan lain-lain. 

Hal ini dapat menunjang sektor pariwisata di Kulon Progo sendiri jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Perekonomian daerah pun juga dapat meningkat karena pemasukan yang banyak dari sektor parisiwata. Selain perekonomian pun meningkat, msyarakat juga lebih maju dari segi ekonomi maupun kreativitas.

Namun untuk pengolahan objek wisata sendiri belum maksimal dan belum membuahkan hasil yang maksimal juga. Masih banyak objek wisata yang pada awalnya dibangun namun lama-lama dianggurkan dan akhirnya terbengkalai. Hal seperti inilah yang menjadi masalah utama dalam sektor pariwisata di Kulon Progo.

Pemerintah Kulon Progo sendiri sudah membentuk dinas khusus untuk mengolah pariwisata di Kulon Progo. Dinas ini berperan untuk mengolah dan mengatur sektor pariwisata di Kulon Progo sendiri. Selain pemerintah, masyarakat juga berperan besar dalam memajukan sektor pariwisata di Kulon Progo.

Memberdayakan masyarakat sangat perlu dilakukan karena hal iniah yang beperan besar dalam pengembangan potensi pariwisata di Kulon Progo. Dengan adanya masyarakat yang mempunyai kreatifitas untuk mengolah dan menjaga maka pariwisata bisa terawat dan menarik.

Pemberdayaan masyarakat sendiri bisa dilakukan dengan cara memberikan wawasan berupa cara untuk melihat potensi pariwisata di daerahnya masing-masing, bagaimana cara untuk menyembangkannya, dan cara untuk merawatnya. Tidak hanya dari objek pariwisata namun sampai ke aspek lain yaitu seperti makanan dan kesenian.

Pemberdayaan masyarakat sendiri sudah berjalan seperti di Goa Kiskenda yang setiap hari tertentu diadakan sendratari Sugriwa Subali, namun pengunjung yang datang tidak cukup banyak. Masyarakat pun harus menganalisis penyebabknya kenapa masih sedikit pengunjung yang datang. Mungkin dari segi mengolah pertunjukannya, atau fasilitas tempatnya, atau publikasinya yang kurang. Masyarakat harus mengenali dan tahu bagaimana cara mengolah objek wisata tersebut sehingga mendatangkan banyak wisatawan yang datang, 

Contoh lainnya adalah membangun sebuah cafe di atas bukit Pulepayung yang hal itu bisa dijadikan contoh, karena pembangunan cafe ini berjalan sukses dan menarik banyak wisatawan, publikasinya pun sangat sukses sehingga masyarakat di daerah lain pun dapat mencontohnya dan menerapkannya. 

Masyarakat harus bisa melihat bagaimana peluang dan kekurangan dari potensi pariwisata tersebut agar dapat menganalisis masalah yang akan terjadi ketika proses pengembangan dimulai. Pemerintah pun harus memberikan pelayanan berupa mengfasilitasi masyarakat dalam mencapai tersebut, pemerintah pun harus terus mendampingi dan membimbing masyarakat. Pemerintah pun harus mencari referensi pengembangan potensi pariwisata di daerah lain yang sudah berhasil dan menyabarkan ilmunya ke masyarakat. 

Ketika masyarakat sudah mulai paham dan mandiri maka akan sangat mudah suatu daerah untuk berkembang. Jadi semua harus dimulai dari unsur yang paling kecil dahulu. Jika unsur terkecilnya sudah baik maka unsur yang lain pasti akan mengikutinya.