Mohon tunggu...
kintan yuliautaviana
kintan yuliautaviana Mohon Tunggu... Lainnya - Kintan Yulia Utaviana

Kintan Yulia Utaviana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bebas Hambatan saat Mudik Lebaran

12 Juli 2020   01:00 Diperbarui: 12 Juli 2020   01:05 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mudik sudah menjadi salah satu tradisi tahunan bagi masyarakat Indonesia yang terjadi pada saat liburan atau menjelang hari raya besar keagamaan misalnya lebaran. Mudik atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan pulang kampung memberikan kesempatan bagi perantau untuk berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara.

Mudik Lebaran. Ritual kolosal yang lekat pada masyarakat Indonesia ini terjadi setiap tahun. Mudik bukan sekadar peristiwa yang melibatkan perpindahan jutaan penduduk migran ke kampung halaman. Lebih dari itu, mudik merupakan demonstrasi sosial yang melibatkan transaksi ekonomi, elemen-elemen dasar kemanusiaan, dan koneksi kekerabatan, demi terawatnya jalinan silaturahmi dengan handai taulan. 

Mudik tahun ini diperkirakan diikuti oleh sekitar 18 juta orang. Jumlah ini meningkat dua persen dibandingkan peristiwa serupa tahun lalu. Untuk itu, seluruh moda transportasi, sarana dan prasarana jalan harus dipastikan kelayakannya. 

 ada enam jalan tol tambahan yang merupakan bagian dari Tol Trans-Jawa yang bisa digunakan baik secara operasional maupun fungsional untuk mudik lebaran tahun ini. 

empat tol yang hanya difungsikan sementara adalah ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,57 kilometer yang merupakan bagian dari Jalan Tol Semarang-Solo. Saat ini progres konstruksinya baru mencapai 47,5 persen, karena itu baru bisa digunakan secara fungsional jika jalan utama Semarang-Solo mengalami kemacetan parah. 

Kemudian ruas Solo-Sragen sepanjang 25 kilometer yang merupakan bagian dari Jalan Tol Solo-Ngawi. Kemajuan pembangunannya sudah 90 persen. Meski demikian, ruas tol ini hanya digunakan secara fungsional selama 13 hari saat mudik dan balik Lebaran.

Ruas tol berikutnya yang juga bisa digunakan secara temporer adalah Mojokerto Barat-Mojokerto Utara sepanjang 5 kilometer. Ruas ini merupakan bagian dari Jalan Tol Mojokerto-Kertosono. Saat ini kemajuan pembangunannya belum sempurna, masih 70 persen.

Dan tol terakhir yang difungsikan adalah Jalan Tol Gempol-Pasuruan dengan ruas Bangil-Rembang sepanjang 7 kilometer.

Berhubung empat dari enam ruas tol baru bisa digunakan secara sementara, kelengakapan penerangan, rambu dan marka jalan pun masih minim. Untuk itu, dibutuhkan kewaspadaan esktra para pemudik agar selamat sampai di kampung halaman

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun