Mohon tunggu...
Izzuddin Muhammad
Izzuddin Muhammad Mohon Tunggu... Freelancer - hamba Allah

penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inikah yang Terjadi Andai Jessica Bebas?

8 Oktober 2016   11:05 Diperbarui: 8 Oktober 2016   11:34 2355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Si cantik Jessica dengan kasus kopi sianidanya masih mencuri perhatian publik. Tak kalah heboh dengan Mario Teguh yang baru saja pensiun sebagai motivator dikarenakan konflik dengan anak yang belum ia akui. Juga kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang konon bisa menggandakan uang. Di tengah hiruk-pikuk berita politik yang kian memanas, berita-berita di atas bisa jadi alternatif pilihan tontonan dan perhatian masyarakat.

Sebagai lelaki normal, kasus dengan tokoh utama si cantik Jessica jadi tayangan yang saya beri perhatian lebih. Saya ndak muluk-muluk, jujur, kecantikannya tidak bisa dipungkiri kaum Adam. Pernah terbersit dalam pikiran “Ah, ndak mungkin cewek cantik kayak begitu tega membunuh sahabatnya sendiri”. Tapi kita tidak boleh tertipu penampilan, bukan begitu Sodara-sodara? Makanya saya ndak berpikir macam-macam lagi, cukup jadi penonton yang mensyukuri kecantikan yang Tuhan titipkan pada Jessica.

Di sosial media macam Instagram tak sedikit meme yang menyinggung panjang dan ruwetnya proses persidangan itu. Tapi, kalau kita mau sedikit merenung, ada beberapa hikmah dan faidah siaran langsung sidang tersebut. Berikut akan saya jabarkan beberapa diantaranya :


Cuci mata para jomblowan
Sebagai tokoh utama Jessica selalu hadir dalam persidangan. Berbalut kemeja putih yang begitu serasi dengan kulit beningnya, rambut terurai hitam berkilau tak kalah dengan Anggun yang duta shampo dan ogah jadi duta shampo lain itu. Matanya tajam. Raut wajah kalem yang sering difitnah sebagai kamuflase oleh ahli itu ini. Ia jarang tersenyum, paling sering ya diam dan menjawab apa yang perlu ia jawab. Gawatnya di mata saya–yang notabene salah satu jomblowan muda tanah air–wajahnya yang kalem itu teramat menggemaskan.

Tentu hal ini merupakan berita gembira bagi para jomblowan yang berpikir. Jessica secara tidak langsung memberi pleidoi bagi kita bahwa cewek cantik, manis, dan good lookingitu masih banyak kok di ibu pertiwi. Mungkin mata kita saja yang kurang jalan-jalan atau terlalu menutup diri karena ketidak berdayaan untuk move on dari masa lalu. Sidang Jessica dan sianidanya memberi harapan dan semangat baru bagi para jomblowan untuk lebih bahagia menghadapi kenyataan. Mewakili jomblowan di Indonesia, bilkhususchapter Lombok saya ucapkan “matur tampi asih, Jessica inges” (Terima kasih banyak, Jessica cantik). Semoga segala urusanmu dimudahkan Tuhan. Aamiin.

Mencerdaskan
Jangan salah, sidang sianida Jessica ini banyak dihiasi oleh hal-hal logis dan ilmiah. Perhatikan saja kosakata yang terlontar baik dari pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU), kuasa hukum Jessica, dan tentunya saksi ahli yang didatangkan oleh kedua belah pihak. Berbagai saksi ahli mulai dari ahli krimnologi, psikologi, digital forensik, patologi forensik, hingga toksikologi berlomba-lomba menyampaikan analisis mereka yang tentunya berangkat dari pengetahuan yang tidak bisa dianggap sederhana.

Jika Anda mau sedikit kreatif, catatlah kosakata atau istilah yang tidak Anda pahami selama persidangan, kemudian cari tahu arti dan definisnya seperti apa. Kapan lagi nonton TV malah menambah kecerdasan ? sampai saat ini apakah Anda masih belum setuju sidang sianida Jesica sama sekali nggak berguna ?

Ladang rezeki orang lain
Kita bisa menikmati siaran langsung sidang Jessica tentu berkat kerja keras awak media. Saya yakin awak media pun bersyukur atas booming-nya kasus ini, karena dengan begitu mereka mendapat job dan tentunya gaji dari si empunya media. Masih di ranah yang sama, media, banyak orang diundang untuk meng-gibah-kan kasus ini. Ahli itu ini, pengamat itu ini diwawancarai presenter di layar kaca. Tentu itu juga berkah untuk mereka.

Belum lagi orang-orang yang terinspirasi membuat usaha kecil-kecilan. Sebut saja kopi Jessica yang beberapa waktu lalu jadi pemberitaan. Kalau bukan karena kasus ini belum tentu oknum tersebut dapat wangsit bikin kopi yang ternyata laris manis di pasaran.

Bang Otto Hasibuan dan kawan-kawan tentu pula digaji atas keringat dan kegigihannya membela sang klien, Jessica. Nah, apakah Anda tertarik mencari inspirasi untuk bisnis dari sidang ini ?

Inspirasi berfikir
Inilah yang paling penting dan sangat bermanfaat jika sudi kita lakukan. Meskipun endingnya kadang suudzon tapi sidang Jessica jadi wadah yang lumayan mengasyikkan untuk melatih cara berfikir. Bisa saja kita bertanya pada diri–dan tentunya dijawab oleh diri sendiri pula–kapan kasus ini mulai mencuat? Sejak kapan kasus ini mulai jadi prioritas media dan apa alasannya? Kira-kira dari berbagai pandangan dan analisis, manakah yang paling logis dan memiliki potensi kebenaran lebih besar?.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun