Mohon tunggu...
Kusuma Indra
Kusuma Indra Mohon Tunggu... -

PPNS yang hobby membaca dan tinggal di Tatar Banten.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Lapas dan Bandar Narkoba

26 Juli 2013   21:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:59 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menonton Metro TV sore tadi dengan topik wawancara dengan Fani pacar Bandar Narkoba Fredi dan Humas BNN dengan gamblang tanpa tedeng aling2 bahkan  menceritakan statusnya sebagai pacar atau wanita panggilan yang tugasnya untuk memberikan pelayanan nafsu syahwat Sang Bandar, betapa jaman se makin maju bahwa profesi wanita panggilan /WTS yang terang2an maupun yang berkedok berprofesi mahasiswi, artis dsb nya tidak lagi tabu/malu untuk mengungkapkan malah  kelihatan begitu PD dalam bercerita sebagai narasumber di stasiun TV yang mungkin ditonton oleh jutaan pemirsa, apakah tidak terpikirkan bagaimana beban psychologis orang tuanya ataupun putra/putrinya atau memang profesi seperti itu sudah menjadi hal yang biasa ditengah masyarakat kita dan disejajarkan dengan bidang pekerjaan lainnya ??

Dari pembicaraan yang sempat ditonton betapa mirisnya kita mendengar cerita nara sumber bahwa hal apapun bisa dilakukan didalam LP , stiap pertemuan bahwa untuk sekedar petugas rendahan saja diberikan tip 1 juta , untuk mendapat berbagai kemudahan lainyadari pesan wanita,pesta Sabu sampai dengan mengendalikan bisnis narkoba Sang Gembong Narkoba mengeluarkan " Santunan" sebesar 1 Milyar bombastis tentu tidak ada makan siang yang gratis , itu baru satu orang padahal didalam LP ratusan yang punya modal keuangan seperti Fredi, jadi bisa dibayangkan peredaran uang di dalam LP cipinang dan Lembaga Pemasyarakatan serta  Rutan yang tersebar di wilayah Nusantara dan hal ini tidak menutup ke mungkinan terjadi permainan uang dalam penempatan Kepala Lapas yang besarannya ditentukan dengan Kelas Lapas/Rutannya sendiri, sehingga hal ini menjadi mata ranati  korupsi Birokrasi

Moga moga kejadian ini menjadi pemicu menuju kearah perbaikan dalam berbagai hal dalam rangka pembenahan Lembaga Pemasyarakatan walaupun seperti disampaikan Wamenkum Deny Indrayana banyak sekali hambatannya karena banyak yang memiliki kepentingan dan terganggu sumber pendapatannya.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun