Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ngeri! Kerupuk Ini Bahan Bakar atau Makanan

14 Agustus 2015   06:16 Diperbarui: 14 Agustus 2015   08:22 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jujur, kalau ingin menikmati jajanan yang murah saya agak watir. Bukan sok bersih atau bagaimana, tetapi melihat dari segi mutu bahan makanan, kebersihan, serta cara pengolahannya sangat tidak menjanjikan dan serampangan. Ambil contohnya saja wadahnya dari ember buluk, entah ember khusus makanan, ember untuk mencuci baju dan ngepel dicampur aduk dengan wadah lainnya, sungguh tidak menjanjikan sama sekali. Ketika mengolah makanan, mana mungkin menggunakan sarung tangan pada saat membuat adonan atau nguleni, pasti diemek-emek langsung dengan tangan yang habis garuk-garuk jempol kaki yang gatal digigit nyamuk sonder cuci tangan. Wow lezat, bahkan kadang habis ngupil dan nyongkeli jerawat.

Penulis pernah mergoki sendiri, tukang martabak yang lagi menunggu pelanggan kebetulan kosong pembeli, asyik sekali menceti jerawat hingga penulis batal membeli karena keburu mual duluan menyaksikan hal tersebut. Ngawur dan jorok itu sudah pasti, menilik dari wadah yang dipakainya apa iya mereka mampu dan mau membedakan wadah katakan ember untuk mencuci dan untuk wadah adonan, benar-benar tidak mementingkan kebersihan serta kesehatan.

Bukan mendiskreditkan penjual makanan murah, tapi pernah memergoki di warung sederhana ketika melongok ke dapurnya yang sangat minim kebetulan sedang terjadi kegiatan memasak, bakal bumbu yaitu bawang merah yang dikupas langsung dirajang dan digoreng tanpa dicuci terlebih dahulu. Bagaimana dengan sayur-mayur yang digunakan, mana sempat mencuci terlebih dahulu. 

Ini perlunya uluran tangan dari pemangku kepentingan setempat, harus ekstra aktif untuk berkeliling memonitor dari rumah ke rumah yang produktif berjualan makanan, bahkan pabrik-pabrik mini. Pendekatan secara kekeluargaan agar mereka tidak enggan kepada petugas penyuluhan hingga mau mematuhi aturan dan cara-cara yang baik bersih guna menjaga kesehatan para konsumennya. Penyuluhan semacam ini perlu secara periodik dilaksanakan.

Kembali pada kerupuk yang murah meriah, sebenarnya kerupuk ini terbuat dari bahan dasar apa ketika dibakar langsung nyambar menyala dengan kuat dan awet seperti ada semacam kandungan lilin maupun bahan bakar lainnya di dalam kerupuk tersebut. Membingungkan memang. Makanan yang berbunyi kriuk-kriuk jika dikunyah itu sekarang membuat penulis menjadi gamang, sehingga kengerian selalu muncul dengan makanan kriuk-kriuk lainnya sebab sudah terobsesi dengan adanya kenehan-keanehan yang ada pada beberapa makanan camilan lainnya yang sudah jelas menyimpang dari pakem cara pembuatannya.

Sebenarnya berdagang makanan dengan mengambil keuntungan sesuai harga yang normal, tanpa merusak isi kandungan di dalamnya mereka masih mendapatkan pahala atas kegiatan mencari makan untuk diri dan keluarganya, apalagi jika konsumen merasa puas menikmati buatannya yang lezat tetapi bersih dan halal. Namun jika rezeki yang didapat bakal menghidupi keluarganya dari meracun pembeli secara perlahan mereka juga akan mengumpulkan poin siksa di neraka. Karena membawa keluarganya untuk ikut menikmati kesakitan orang banyak pembeli produk beracun.

Saudaraku para penjual makanan yang budiman, apabila saudara menjual makanan yang sama sekali tidak bermanfaat bagi tubuh, bahkan meracuni tubuh masyarakat banyak secara perlahan, sadarlah. Untung besar tetapi kesakitan pembeli Anda yang wajib menanggung mau?

Karena kini ketika makanan menjadi krispi pun ada resep campuran yang mengundang penyakit berdatangan, bagaimana tidak membahayakan kesehatan, sudah jelas plastik tidak layak konsumsi tetapi justru ini dijadikan bahan mengkrispikan makanan gorengan, ini pengakuan tukang gorengan di TV swasta, plastik diceburkan ke dalam minyak goreng untuk menggoreng. Plastik-plastik tersebut meleleh dan menempel pada makanan gorengan, hingga menjadi krispi dan kriuknya jelas, tapi makanan kriuk itu tidak layak dikonsumsi, kandungan racunnya sangat membahayakan kesehatan menikmatnya. Mengendap pada ginjal, lever, jantung, dari lambung melalui pembuluh darah yang terkontaminasi oleh plastik yang dipanaskan dengan minyak goreng yang sudah menghitam. Jika makanan jahat tersebut dimakan secara terus-menerus, Anda bisa membayangkan bahwa pembuluh darah manusia juga akan menjadi krispi.

Dengan adanya hal-hal seperti di atas, maka berhati-hatilah dalam membeli produk murah meriah, mau ngirit tidak seberapa tetapi terjadi secara perlahan kerusakan organ dalam tubuh. Untuk itu ada solusi yang tepat, lebih baik membuat sendiri camilan-camilan tersebut dari pada jajan di jalanan, apalagi yang murah meriah.

Selain kerupuk masih ada lagi makanan yang mengerikan untuk dikonsumsi, seperti bakso tikus, otak-otak ikan sapu-sapu, siomay dari ikan busuk, diolah dengan bahan beracun misalnya pengawet, borax dan sejenisnya, dendeng babi hutan serta ada pengolahan roti buluk dan lainnya.

Yuk lindungi keluarga dan diri sendiri dengan membuat makanan sendiri di rumah. Jelas bersih sehat, murah aman tentunya.

 * "DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE 70" *

Ngesti Setyo Moerni

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun