Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bertanam di Botol Bekas itu Mudah dan Menyenangkan

1 Juni 2017   13:24 Diperbarui: 7 Juni 2017   03:52 7870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman hias pun dapat tumbuh xubur. Foto Ngesti

Bertanam dengan menggunakan wadah botol bekas, biasa disebut Hidroponik Sederhana. Cara ini sangat mudah murah tetap menyenangkan. Tidak perlu repot-repot menyiram dalam waktu dua kali sehari, cukup tiga hari sekali mengisi ulang botol bagian bawah yaitu wadah air dan nutrisi. Tetapi hasilnya juga tidak sebanyak Hidroponik dengan wadah talang maupun paralon, dengan system air mengalir ataupun menggenang.

Jika ingin hasil banyak harus menyediakan banyak botol, yang dapat digantung maupun diletakkan dimeja.

Bertanam dalam botol digantun. Foto Ngesti
Bertanam dalam botol digantun. Foto Ngesti
Bertanam dengan wadah botol bekas ini tetap saja membutuhkan matahari penuh, air dan nutrisi, biasa disebut AB Mix ini sudah lengkap kandungan nutrisi yang diperlukan tanaman. Meski menggunakan media agak padat tetapi tidak serumit dan serepot tanaman dipot atau polybag, cukup dengan campuran media kompos organik, sekam bakar serta cocopet dengan perbandingan 1:1:1]

Daun mint dtanam di botol.Foto Ngesti.
Daun mint dtanam di botol.Foto Ngesti.
Apa saja yang dapat ditanam di sana?

Sayuran yang dimanfaatkan daunnya, maksudnya sayuran yang digunakan daunnya, seperti selada, pokchay, seledri chay sim, daun bawang, kailan dan lainnya. Tak hanya sayuran tanaman hias pun dapat ditanam dengan metode hidroponik sederhana terserah bagaimana anda mencobanya.

Pengalaman bertanam dengan hidroponik sederhana ini, ilmunya aku dapatkan beberapa tahun lalu ketika masih aktif menjadi Anggota Tim Penggerak PKK Kota Tangerang Selatan kebetulan aku berada pada posisi anggota Pokja IV bidang Lingkungan sehat. 

Pokja empat ini sebenarnya banyak berkutat di Posyandu tetapi aku sudah agak jenuh berkecimpung di Posyandu karena pada sekitar tahun 1990 an aku sudah berkutat dengan Posyandu di Komplek Perumahan, sepertinya sudah terlalu lama, ternyata aku lebih nyaman bergelut pada kegiatan di lingkungan kesehatan mengenai kebersihan lingkungan rumah, tentang tanaman terutama tanaman obat dan kasiatnya, pokoknya menyenangkan sekali jika kita bergelut dan bergaul dengan alam meng otak-atik tanaman hingga mengurai sampah organik menjadi kompos yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Kebetulan pada waktu itu ada workshop mengenai bagaimana bertanam dengan cara hidroponik sederhana oleh Dinas Pertanian Kota Tangerang Selatan dibawakan oleh pak Ai. Pada acara Pertemuan DWP Kota Tangsel, di sini aku harus jujur dari mana ilmu yang aku dapatkan, diperkaya lagi belajar langsung dengan pakde Google, karena takut nanti dikira akulah pencetusnya.

Waktu dapat ilmu itu aku sangat antusias dengan adanya inovasi baru bagiku, yang jelas murah mudah karena wadah tinggal memungut di rumah sendiri ataupun di tempat kerabat yang biasa mengkonsumsi air mineral, minuman bersoda dan lainnya yang berukururan 1,5 liter atau lebih besar lagi. Yang demikian ini cukup sebagai wadah bagi tanaman serupa tanaman sayuran, dapat menampung perkembangan perakaran nantinya.

Hidroponik sederhana. Foto Ngesti
Hidroponik sederhana. Foto Ngesti
Kala itu setiba di rumah langsung praktik, mengikuti arahan sesuai dengan yang dilihat. Ternyata memang mudah dan berhasil, tanaman yang aku tanam tumbuh dan berkembang pesat, termasuk sayur kailan dan daun selada lokal, terlihat subur memuaskan.

Sayang jika inovasi bagus semacam ini tidak kusebar luaskan kepada anda pembaca di mana saja, dengan harapan dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan sayur pada rumah tangga jika ditekuni secara kemauan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun