Mohon tunggu...
Kinanti Putri Rosantika C
Kinanti Putri Rosantika C Mohon Tunggu... Mahasiswa - Film dan Televisi - Universitas Pendidikan Indonesia 2020

-Seorang Mahasiswa-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pameran Seni Tunggal Mariam Sofrina

26 Oktober 2021   11:39 Diperbarui: 27 Oktober 2021   08:59 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Galeri Seni Selasar Sunaryo berlokasi di Jl. Bukit Pakar Timur, kini menjadi wisata edukasi yang memiliki daya tarik masyarakat Kota Bandung untuk berkunjung ke galeri seni tersebut. Pada tanggal 15 Oktober - 14 November 2021, tepatnya di ruang seni bale tonggoh terdapat Pameran Tunggal karya Mariam Sofrina yaitu Non/place yang dikurasi oleh Agung Hujatnikajennong. 

Pameran Tunggal Mariam Sofrina yang bertempat di galeri seni selasar sunaryo tersebut saat itu banyak dikunjungi oleh wisatawan Kota Bandung untuk  berfoto, melihat karya, dan juga memaknai karya dari pameran tersebut. Banyak karya dari Mariam Sofrina yang dapat kita maknai, salah satunya foto di atas terdapat lukisan karya Mariam Sofrina. 

Menurut penjelasan yang terdapat di pameran karya Mariam Sofrina, Mariam mengembangkan sejumlah strategi artistik dan konsep baru, ia juga bereksperimen dengan format dan ukuran kanvas untuk menghadirkan semacam kehorisontalan yang ekstrim. 

Semua karya Lansekapnya itu dipersiapkan selama hampir 3 tahun, pameran ini mengetengahkan 8 keping lukisan cat minyak berformat panoramik yang disatukan oleh bentang cakrawala utunggal sepanjang 14 meter. Kesan yang ditunjukan dari karya lukisan Mariam menghadirkan rasa sublim lansekap romantik, kita bisa merasakan suasana horror dan misteri yang tercampur dengan keindahan alam. 

Karya lukisan Mariam memiliki fragmen-fragmen arsitektual dari komplek bangunan tua yang berdiri tegak di antara objek alam, hal itu menawarkan rasa kepemilikan (sense of belonging) kepada para pecinta tempat. 

Selain itu, Mariam Sofrina menyajikan karya lukisannya dengan sebuah provokasi halus, ujarnya, "bahwa 'rasa tempat' (sense of place) dapat terbangun oleh konstruk yang melulu turistik, artifisial, dan temporer". 

Menurut Mariam juga Non/place tidak hanya mempersoalkan persepsi tentang lansekap dalam kebudayaan kontemporer, tapi juga hendak memancing diskusi tentang cara kita memahami masa lalu dan sejarah. Maka dari itu untuk memaknai karya seseorang kembali pada pemaknaan masing-masing yang melihatnya, karena setiap orang mempunyai makna tersendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun