Mohon tunggu...
Kinanti
Kinanti Mohon Tunggu... Freelancer - bianglala

tetap bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Bebas Memilih Sesuai Nurani

16 April 2019   23:17 Diperbarui: 17 April 2019   13:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

besok adalah waktunya kita untuk memilih, besok juga adalah puncak dari pesta demokrasi. saat ini adalah saat-saat tenang untuk kita menyambut esok hari yang menentukan. menentukan bagaimana nasib dari negeri ini, Negeri Indonesia tercinta. dari Sabang sampai Marauke berjajar pulau-pulau besok serentak melakukan pemilihan langsung, memilih siapakah presiden kita 5 tahun ke depan, siapakan yang akan menjadi anggota dari Dewan dari aspirasi Rakyat Republik Indonesia, siapakah yang menjadi anggota Dewan Perwakilah Derah Republik Indonesia , juga siapakah yang akan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi kita dan juga siapakah yang akan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten atau Kota. dan semua akan terjawab besok hari Rabu, 17 April 2019. nasib bangsa ini ada di tangan kita semua tinggal amanah ini di emban oleh siapa semua akan terjawab esok hari. 

esok hari adalah harinya, sejarah baru akan terukir. lima jenis surat suara akan kita tusuk satu per satu. ada yang merah, kuning , hijau, biru, dan abu. ingat dan jangan sampai salah dalam menentukan pilihan kita. surat suara berwarna abu-abu untuk presiden dan wakil presiden, warana merah  untuk DPD-RI, warna kuning untuk DPR-RI, warna biru untuk DPRD Provinsi dan warnaa hijau untuk DPRD Kabupaten/Kota. banyak bukan? yah, karena saatnya untuk kita memperbaharui anggota perwakilanrakyat dan presiden kita. tetapi jangan bingung, karena surat suara nampak sudah jelas dan jika mengalami kesulitan dalam memilih tentunya kita bisa bertanya juga. 

melihat beberapa bulan ke belakang, sebelum masa tenang begitu gencarnya politik di negeri kita ini. tenaga, emosi, hati, pikiran, finansial,  sosial, tutur kata, bahasa, sikap membara layaknya api. semua kemampuan dikeluarkan. simpati empati tolerasi diciptakan. memikat menjadi kesukaan, sifat asli mulai kelihatan, emosi naik turun tidak karuan, tenaga dan finansial danyak dikeluarkan. begitu galak namun kita tak bisa mengelak. pada intinya para calon memiliki niatan yang baik untuk menjadi orang yang dapat menjalankan amanah para tetangganya, kerabatnya, dan temannya. setelah itu tinggal kitalah yang pandai memilah. 

maraknya pesta demokrasi yang terjadi saat ini membuat kita sebagai masyarakat bingung menanggapinya seperti apa, maka nurani kita disini yang dapat meyakinkan kita sendiri. tidak termakan berita yang tidak benar atau hoax yang beredar karena maraknya pesta saat ini menjadi salah satu faktor pemicu nurani kita dapat bersua. pintar-pintar memilah informasi yang menyebar sangat cepat harusnya yang kita lakukan. memang, sudut pandang yang satu dengan yang dua berbeda. namun buktikanlah bahwa kita bukan manusia yang masuk telinga kanan dan langsung dicerna dan diyakini. jadilah masyarakat yang cerdas dan mau untuk eksplor informasi lagi dan lagi sehingga nurani kita langsung dapat berkatan dan menentukan pilihannya tentunya. 

selain maraknya informasi yang tidak bertanggung jawab atau hoax, siapa yang tak kenal dengan politik uang. adakah diantara kita yang tidak mengetahuinya? emang bener ada ga sih ? ya, kita tidak bisa pungkiri itu semua. sebagai warga masyarakat yang baik juga hindarilah sikap-sikap yang seperti ini. kenapa? karena jelas, ini sangat di larang, karena nurani kita di bayar. tak seberapa namun bagi yang tidak ada sangatlah berharga. ayolah perangi ini jika ada. 

apalagi selain itu semua yang kita harus lakukan agar nurani kita tepat pada pilihannya?  yaitu anti politik sara, politik yang disampaikan lalu menimbulkan sara ( suku, agama, ras, dan antar golongan ) ini dapat menimbulkan perpecahan. kenapa bisa pecah? lalu kalau pecah gimana? tentu kekuatan negeri ini akan tidak seimbang. pertengkaran antar suku, agama, ras, dan  antargolongan pun terjadi dengan mudah di lingkungan kita. tentu bukan ini kan yang diinginkan. 

oleh karena nasib bangsa ini di tangan kita semua, dan karena negara ini adalah negara yang demokratis maka sebagai warga negara yang baik kita wajib untuk menggunakan hak pilih. kenapa ? ini adalah salah satu bentuk kepedulian kita terhadap bangsa kita sendiri. jangan lah membuang begitu saja hak suara kita ini. dalam hal ini kita diberi kebebasan untuk menentukan pilihan ke siapa saja. tentunya hati kecil kita semua pasti berkat " aku bukan golongan putih " karena aku peduli masa depan negeri ini. maka aku harus memilih.  

jadi? apakah kita sudah bisa mendengar kata nurani kita sendiri? kalau sudah, yuk besok kita tentukan pilihan, jangan lupa cap biru kelingking kita sebagai bukti kita adalah bukan golongan putih dan kita adalh orang yang peduli atas negeri Indonesia ini. dan jangan lupa. ciptakan pemilu yang aman unutk rasa nyaman. dan satu lagi jangan lupa berdoa kepada tuhan agar ridho dan hidayahnya senantiasa untuk kita.

"TULISAN INI DIBUAT UNTUK MENGIKUTI LOMBA BLOG PEMILU AMAN 2019 BERSAMA POLDA NTB"

http://tribratanews.ntb.polri.go.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun