KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada hari Selasa, 30 Agustus 2022. Kelompok KKN UMY 64 mendapatkan penempatan di Desa Daratan II, Sendangarum, Minggir, Sleman, Yogyakarta yang berlangsung selama 28 Juli - 30 Agustus 2022. Tema yang diberikan LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat) UMY adalah ''Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Desa Wisata Religi''.
Sendangarum, Minggir, telah dilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata (Kegiatan KKN ini disambut baik oleh Ibu Lurah yaitu Ibu Wiwik Retno, dan selaku Dukuh Daratan II pun menerima baik kedatangan kelompok KKN UMY 64. Ibu Qonitatin selaku Dukuh tidak menuntut banyak hal yang harus dilakukan oleh kelompok KKN UMY 64, beliau hanya menyampaikan ''Apapun yang dilakukan oleh program kerja kelompok 64 saya dukung dan membantu sebaik mungkin".
Kelompok KKN UMY 64 beranggotakan 8 orang, 6 Mahasiswa dan 2 Mahasiswi. Serta Dosen Pembimbing yaitu Pak Zaini Muchlis, Lc., MIRKH, selaku dosen pembimbing tentu saja menaruh harapan besar serta berpesan kepada seluruh anggota maupun ketua kelompok KKN UMY 64 yaitu "Jaga almamater dan diri pribadi, karena di daerah orang jadi harus pintar untuk membaur serta menjaga nama baik'' ujar beliau. Selama KKN berlangsung penerimaan warga pun menjadi sorotan dikarenakan warga Daratan II sendiri menerima penuh kehadiran kelompok KKN UMY 64, dalam hasil observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama adalah potensi UMKM di Desa Minggir sendiri yaitu kerajinan bambu, olahan tempe produksi rumahan serta potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Desa Minggir adalah Pertanian dan Perkebunan.
UMKM yang diangkat oleh kelompok KKN UMY 64 adalah kerajinan bambu yaitu pembuatan besek (tempat makanan yang terbuat dari bambu dengan proses dianyam), dalam pembuatan besek langkah awal yang harus dilakukan adalah mencari serta memilih bambu yang tidak terlalu muda agar hasil yang didapat bagus serta maksimal.Â
Dalam pembuatan besek sendiri dibantu oleh pengerajin dari warga yaitu Bu Lupi dan Bu Marni, setelah mencari bambu dan memotong beberapa batang bambu yang sudah dipilih langkah selanjutnya adalah memotong 1 batang bambu utuh menjadi beberapa bagian menggunakan gergaji. Dan bambu yang sudah dipotong dibersihkan dari serpihan bambu yang tersisa, setalah dibersihkan bambu siap dipotong menjadi dua bagian serta dipotong menjadi bagian yang sangat tipis. Setelah langkah itu, yang terakhir adalah bambu di jemur dan setelah dijemur bambu siap dianyam sesuai ukuran yang diinginkan.
Besek atau tempat makan yang terbuat dari bambu bisa digunakan untuk pembungkus makanan yang unik serta cantik dan bisa juga hanya menjadi wadah makanan saja. Banyak kreativitas yang bisa dibuat oleh anyaman bambu, besek yang digunakan oleh kelompok KKN UMY 64 digunakan menjadi wadah makanan untuk acara pengajian rutin warga Daratan II. Dalam hal ini, bisa juga menginspirasi warga untuk pemanfaatan kerajinan besek tersebut menjadi buah tangan yang menghasilkan untuk warga sekitar di desa Minggir yang akan dijadikan desa wisata religi.
Selama sebulan pelaksanaan KKN, kelompok KKN UMY 64 tidak hanya melakukan pembuatan kerajinan besek saja. Namun, ada beberapa program kerja serta program bantu yaitu Pelaksanaan 17 Agustus, KKN Mengajar, Penguatan Keagamaan Warga, Mengajar TPA, Pembuatan Plang nama, Gotong Royong, Malam Tirakat dan Dakwah melalui media visual.