Mohon tunggu...
Kinanthi Cahya Pratiwi
Kinanthi Cahya Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Paradigma Islam dan Politik

Paradigma Islam dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paradigma Hubungan Islam dan Politik di Indonesia serta Etika Berpolitik dalam Al Quran dan Hadits

23 September 2021   00:25 Diperbarui: 23 September 2021   03:19 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PEMBAHASAN
Sejarah Singkat
Bagaimana Islam menyebar dan siapa yang membawa agama tersebut ke Nusantara adalah sebuah pertanyaan kritis. Yang terpenting, bagaimana agama menjadi mayoritas dalam suatu bangsa yang pada mulanya didirikan atas dasar kerajaan yang berbeda-beda hanya dalam waktu kurang dari satu abad.  

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini ada berbagai sudut pandang sejarah yang berbeda. 

Duct, Snouck Hurgronje, mengklaim bahwa Islam dibawa oleh perantara dalam perdagangan antara Timur Tengah dan Nusantara  dan dunia Melayu. Ketika melakukan bisnis mereka juga menyebarkan Islam ke masyarakat yang memiliki kepercayaan yang berbeda seperti Hindu, Budha, dan kepercayaan pribumi. 

Para perantara ini diikuti oleh orang-orang Arab yang disebut Syarif atau Sayyid , untuk menyelesaikan penyebaran Islam baik sebagai "pendeta", "pendeta-pangeran" atau Sultan . 

Mereka diyakini sebagian besar sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. Namun, Azyumardi Azra menyebutkan bahwa dalam bahasa Indonesia sejarawan percaya bahwa agama Islam mulai menyebar langsung dari Arabia pada abad pertama Hijriyah atau abad ketujuh Masehi. 

Teori ini adalah berdasarkan batu nisan di Pasai, Sumatera Utara khususnya tertanggal 27 September 1428, yang mirip dengan makam Maulana Malik Ibrahim (w. 1419) di Gresik, Jawa Timur.

Dalam ekspansi berikutnya, Islam menjadi kepercayaan baru di Nusantara. Benedict Anderson mencatat bahwa agama Islam menyebar melalui perdagangan bukan penaklukan. 

Mungkin benar untuk menerima teori Anderson, menghubungkan penetrasi di masa-masa awal terutama di kerajaan-kerajaan Jawa seperti Mataram dan Kediri. Namun, penetrasi lainnya, pada kenyataannya, telah melalui perang dan penaklukan. 

Setelah Islam 'resmi' dianut oleh penduduk lokal raja-raja, kerajaan-kerajaan lokal terkadang membenarkan Islam untuk menaklukkan mereka 'negara' tetangga seperti yang diwakili oleh kisah putus asa tentang perang lokal di wilayah timur Indonesia. 

Misalnya, sejarah terkenal dari Sultan Hasanuddin di Gowa, menyebarkan Islam melalui perang di tetangga dengan menyerang Bone, Butan, dan sampai kepulauan Maluku.

Sepanjang perjalanan sejarah Indonesia sebagai bangsa dan negara, Islam juga tumbuh luar biasa. Selama Belanda dan kolonialisme Jepang, Umat Islam dan para pemimpinnya telah mengambil peran utama dalam memperjuangkan kemerdekaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun