Mohon tunggu...
Pendidikan

Cara Belajar Praktis Orang Dewasa

28 Februari 2019   16:14 Diperbarui: 28 Februari 2019   16:34 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3. Motivation, prinsip ini peserta hendaknya memiliki rasa keinginan yang dalam, jika fasilitator tidak menggunakan prinsip ini dan mengabaikan untuk membuat materi yang relevan, maka akan secara pasti akan kehilangan motivasi

4. Primacy (menarik perhatian di awal sesi), hal-hal yang pertama bagi peserta didik biasanya dipelajari dengan baik, demikian juga dengan kesan pertama atau serangkaian informasi yang diperoleh dari pelatih betul-betul sangat penting.

5. Two Way Communication (komunikasi dua arah), prinsip ini menghendaki proses belajar yang timbal balik, sehingga pembelajaran bukan otoritas fasilitator.

6. Feedback, prinsip ini menghendaki fasilitator perlu mengetahui bahwa peserta mengikuti dan tetap menaruh perhatian pada apa yang disampaikan, dan juga sebaliknya peserta juga membutuhkan umpan balik sesuai dengan penampilan atau kenerja mereka

7. Active Learning (belajar aktif), prinsip ini menghedndaki peserta akan giat belajar jika mereka secara aktif terlibat dalm proses pelatihan, sebagaimana kata John Dewy Learning by doing

8. Muliple --Sense Learning, prinsip ini mengatakan bahwa belajar akan jauh lebih efektif jika partisipan menggunakan lebih dari kelima indranya.

9. Exercise (latihan), prinsip ini menghendaki perlunya di ulang-ulang dalam pelatihan.

IV.          MODEL BELAJAR PRAKTIS ORANG DEWASA

Dalam pembelajaran orang dewasa mengacu pada karakteristik yang melekat pada orang itu sendiri. Berbagai model pembelajaran yang sesuai untuk digunakan, diantaranya adalah:

1). Model Daur Pengalaman Berstruktur dan Analisis Peran,

Yaitu model pembelajarn analisis dan partisipatif. Dengan beberapa tahap, yaitu pengenalan dan penghayatan,mengungkapkan, pengolahan, hingga penyimpulan cara pemecahan masalah, kebutuhan peningkatan mutu program, dan kemampuan menurut peserta. Merujuk pada model pembelajaran ini untuk analisis peran peserta dapat menggunakan metode ATK (Arahkan, Tetapkan, Kerjakan). ATK yaitu upaya peningkatan kemampuan analisis dan sekaligus penghayatan peserta terhadap perannya dalam menyelenggarakan program dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun