Dalam lanjutan babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Education City Stadium dan di Lusail Iconic Stadium tadi malam, memainkan 2 partai seru dan menegangkan antara Maroko melawan Spanyol dan Portugal melawan Swiss. Dalam pertandingan tersebut, keempat tim yang bertanding tadi malam menyuguhkan permainan yang ciamik, saling serang satu sama lainnya dan membuat penonton di dalam stadion menjadi terhibur.
Namun sayangnya, hasil yang didapat tim "unggulan" dalam laga semalam sangatlah berbeda. Dimana Spanyol yang tampil begitu dominan kala menghadapi Maroko, harus tertunduk malu karena dikalahkan dalam drama adu penalti setelah 90 menit hingga laga berlanjut ke perpanjangan waktu skor berimbang 0-0.
Sedangkan, untuk hasil yang diterima oleh Portugal sangat luar biasa. Setelah mereka mampu tampil dominan dan mencukur Swiss dengan skor telak 6-1, dimana pemain debutan mereka yaitu Goncalo Ramos menorehkan hattrick perdananya dalam kancah Piala Dunia kali ini.
Kekalahan yang diterima oleh Spanyol tadi malam, tentu mengundang berbagai reaksi dari publik. Seperti yang kita ketahui, bahwa pada edisi Piala Dunia 2022 kali ini, Luis Enrique selaku Headcoach atau pelatih kepala timnas Spanyol membuat keputusan yang cukup mengejutkan dalam pemilihan pemainnya.
Bagaimana tidak, pelatih asal catalunya tersebut tidak membuat pemain berpengalaman seperti David De Gea, Sergio Ramos, Thiago Alcantara, Carvajal dan Kepa ke dalam timnya dengan alasan teknis ataupun taktik yang ia terapkan. Selain itu, banyaknya punggawa Barcelona yang berada di dalam tim tentu membuat publik semakin bertanya-tanya sekaligus geram dengan Luis Enrique.
Kalau dilihat dari statistik beberapa punggawa yang dibawa oleh Enrique ke dalam timnya, dengan pemain-pemain yang ia tidak bawa tentunya berbanding terbalik. Kenapa? Karena ada beberapa pemain yang seharusnya tidak pantas untuk masuk ke dalam tim. Misalnya saja seperti David Raya, Eric Garcia, Alejandro Balde, Sergio Busquets, Ferran Torres hingga Alvaro Morata.
Pasalnya, beberapa pemain yang mimin sebutkan tadi tidak menampilkan performa yang begitu signifikan di klubnya dibanding pemain yang tidak di bawa olehnya. Kemudian, taktik yang ia terapkan juga cenderung terlalu kaku dan minim kreativitas dibandingkan Pep Guardiola. Sebenarnya taktik yang diterapkan oleh Luis Enrique itu hampir sama dengan Pep Guardiola. Cuman yang membedakannya adalah Pep Guardiola selain memainkan ball possession, ia juga mengkombinasikannya dengan direct play (umpan langsung ke depan), kemudian tidak terpaku pada kedua sisi sayapnya dan pemain dilapangan terlihat sangat cair dalam memainkannya.
Dengan hasil tersebut, tentu ini akan menjadi PR yang sangat besar buat timnas Spanyol khususnya untuk Luis Enrique selaku pelatih kepala. Karena setelah Piala Dunia berlangsung, akan ada event lainnya yang akan diikuti oleh Spanyol, yaitu Uefa Nations League dan Euro 2024.
Demikianlah penjelasan ini dapat mimin sampaikan, semoga menjadi manfaat dan selamat kepada tim-tim yang lolos ke babak 8 besar Piala Dunia. Tetap semangat, stay healty dan tetap menjaga sportivitasnya. Terima kasih sahabat!